Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Learning Mindset dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Bermutu

25 September 2025   16:46 Diperbarui: 25 September 2025   16:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(para ibu guru tekun menyimak penjelasan, foto: Ibu Rohmah)
(para ibu guru tekun menyimak penjelasan, foto: Ibu Rohmah)

Peran Guru sebagai Agen Utama Penumbuh Learning Mindset

Guru memiliki peran sentral dalam proses ini. Mereka bukan sekadar penyampai materi, tetapi juga sebagai model perilaku dan arsitek budaya belajar di kelas. Sikap, bahasa, dan respons guru terhadap usaha dan kegagalan peserta didik secara langsung membentuk pola pikir mereka. Sebagai contoh, pujian yang menekankan proses dan usaha (seperti "Kamu bekerja keras sekali!") lebih efektif dalam membangun growth mindset dibandingkan pujian yang berfokus pada hasil atau kemampuan bawaan, seperti "Kamu memang pintar!"

Agar mampu menanamkan learning mindset secara autentik, guru harus terlebih dahulu memahami teori dan praktik dari pola pikir ini. Mereka perlu refleksi diri, terbuka terhadap kritik, dan aktif mengembangkan kompetensi profesionalnya. Guru harus menjadi pembelajar yang tidak pernah berhenti belajar, karena mereka adalah teladan utama yang akan ditiru oleh peserta didik.

Selain itu, guru juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Kelas yang inklusif, di mana kesalahan tidak dihukum, tetapi dijadikan bahan refleksi, akan membantu peserta didik merasa nyaman dan berani mencoba. Dengan demikian, learning mindset bukan hanya sekadar teori, tetapi menjadi bagian dari budaya belajar yang hidup dan dinamis.

Pelatihan Berkelanjutan: Investasi Strategis dalam Pengembangan Guru

Namun, menumbuhkan learning mindset tidak cukup hanya melalui kata-kata dan niat baik. Guru membutuhkan dukungan berupa pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan, seperti yang pernah saya ikuti beberapa kali baik di SMK Karya Rini, SMA TiGA MAret serta SMK Kesehatan Binatama. Para guru sebagai garda terdepan pendidikan bermutu di sekolah, perlu selalu "meremajakan" pengetahuan dan keterampilannya agar bisa mengikuti perkembangan zaman juga perkembangan siswa yang berbeda dengan zaman si guru jadi pelajar.

Pelatihan ini harus dirancang secara sistematis dan berorientasi pada kebutuhan nyata di lapangan. Pelatihan yang efektif tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga melibatkan praktik langsung melalui studi kasus, simulasi, dan refleksi bersama.

Pelatihan berkelanjutan harus menjadi bagian dari siklus pengembangan guru, seperti lesson study, komunitas praktik, atau pendampingan pasca-pelatihan. Dengan demikian, guru tidak hanya sekadar mengikuti pelatihan sekali, tetapi terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan zaman.

Selain aspek pedagogis, pelatihan ini juga harus menyentuh aspek psikologis dan neurosains pembelajaran. Pemahaman tentang bagaimana otak belajar dan perkembangan psikologis peserta didik akan membantu guru merancang strategi yang lebih efektif dalam menumbuhkan learning mindset dan membangun hubungan emosional yang positif dengan peserta didik.

Belajar dari Negara-Negara yang Telah Menerapkan Sistem Berkualitas

Tak dapat dipungkiri, keberhasilan sistem pendidikan di berbagai negara maju menunjukkan bahwa prioritas utama mereka adalah pengembangan profesional guru. Finlandia, Singapura, dan Kanada adalah contoh negara yang menempatkan pelatihan dan pengembangan guru sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Mereka mengalokasikan sumber daya yang cukup dan menciptakan sistem yang berkelanjutan, sehingga para guru mampu terus belajar dan berinovasi.

Hasilnya, peserta didik di negara-negara ini cenderung memiliki motivasi tinggi, tingkat keberhasilan akademik yang baik, dan kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap perubahan. Kunci utama dari keberhasilan ini adalah komitmen kuat terhadap pengembangan guru dan budaya belajar yang terus menerus berkembang.

(Foto: Ibu Rohmah)
(Foto: Ibu Rohmah)

Mewujudkan Sistem Pendidikan yang Mendukung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun