Bu Rina senyum diplomatis:
"Itu sharing economy, Pak! Asing dapat 70%, negara 20%, saya 10%... eh, maksudnya lintah darah itu content creator yang value-added!"
Adegan 3: Plot Twist yang Bikin Nangis Tertawa
Tiba-tiba, Dito (anak SD tadi) angkat tangan:
"Bu Rina, kalau tambang emasnya milik asing, kenapa tiap 17 Agustus kita tarik tambang?"
Bu Rina terdiam, lalu ngeles:
"Itu... itu simbolik, Nak! Biar kalian nggak lupa kalau negara ini kaya, tapi duitnya nggak nyampe ke kantong kalian!"
Mr. Smith langsung take over:
"Oh, saya paham! Ini cultural experience! Di negara saya, tug of war namanya 'Tug of Profit', kami tarik uang, kalian tarik utang!"
Warga terdiam. Tapi Dito ngegasih punchline:
"Besok 18 Agustus, kita tarik apa, Bu?"
Bu Rina tersenyum licik:
"18 Agustus, asing tarik dividen, kita tarik karcis bayar utang! Next year, kita ganti acaranya: Tarik NPWP!"
Epilog: Viral di Medsos
Malamnya, video Lintah Darah joget viral di TikTok dengan caption:
"MERDEKA! Asing senang, pribumi senyum-senyum sambil ngemis di lokasi tambang. Like & Share kalau kalian juga pernah dikasih beras expired!"
Pak Tani nonton video sambil ngelus sawah kering:
"Dito, besok kalau ada event tarik tambang, jangan ikut. Mending tarik jaringan biar live TikTok, mungkin dapat donasi buat beli beras fresh."
Dito ngecek HP:
"Ayah, live-nya error. Internetnya lemot, katanya karena jaringan sedang dipakai satpam tambang buat streaming bola."
Fakta yang Bikin Tertawa Sampai Nangis (Tapi Beneran)
Royalti tambang batubara: 3,75% untuk daerah, sisanya lari ke Swiss, lebih cepat dari delivery Gojek.
Divestasi Freeport: 51% saham katanya milik Indonesia, tapi keputusan strategis masih di tangan asing, seperti pacar yang nglamar tapi mau nikah sama mantan.
Lintah darah lokal: Bisa jadi pejabat, pengusaha, atau bahkan content creator yang jual mimpi, "Ayo invest di tambang! Profitnya 1000%, tapi modalnya nyawa!"