Di Bukit Zaitun
Â
Di Bukit Zaitun malam kelam meraja,
Angin dingin membisik duka nan perih,
Yesus bersujud, keringat darah membasahi muka,
Beban dosa dunia di pundak-Nya terpikul,
Namun cinta-Nya teguh, tak goyah walau rapuh.
Bintang redup, langit menangis dalam hening,
Sengsara menanti, salib memanggil di ujung,
Ia tahu pedih cambuk, duri tajam menikam,
Namun demi jiwa hilang, Ia memilih jalan,
Penebusan suci, kasih abadi dalam penderitaan.
Di taman sepi, doa-Nya mengguncang surga,
"Bapa, bila mungkin, lepaskan cawan ini,"
Namun kehendak-Nya tunduk pada rencana,
Malam tragis menjelang, fajar kemenangan lahir,
Dari luka-Nya, dunia menemukan hayat yang kekal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI