Menurut Harmono, 2017:106 analisis rasio keuangan yang digunakan dalam praktik dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah indikator yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi keajiban jangka pendeknya (Neng Reni & Rola M, 2024). Rasio likuiditas digunakan untuk mengindikasikan apakah perusahaan mengelola asetnya dengan cara yang efisien dan efektif, atau justru sebaliknya. Penilaian rasio ini didasarkan pada besarnya aktiva lancar dan seberapa cepat perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangannya (likuiditas). (Asep Saeful Falah, 2022)
      Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas adalah Current Ratio (CR). Berikut adalah penjelasan dan rumus untuk menghitung likuiditas. Current Ratio (CR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan memanfaatkan total aset lancar yang tersedia.Â
Rumus Current Ratio : Aktiva Lancar / Utang LancarÂ
2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan efektif dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya. Pengukuran rasio ini menunjukkan apakah perusahaan mengelola asetnya dengan efisien dan efektif.
Penggunaan rasio aktivitas dilakukan dengan membandingkan tingkat penjualan dengan investasi dalam aset untuk periode tertentu. Tujuan dari rasio ini adalah untuk menilai kemampuan manajemen dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan aset yang ada. (Kasmir, 2017)
Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk menghitung aktivitas adalah Total Asset Turnover (TATO). Berikut penjelasan dan rumus untuk menghitung aktivitas. Total Asset Turnover (TATO) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dapat memanfaatkan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka perusahaan dinilai efisien dalam mengelola asetnya dalam menghasilkan penjualan.Â
Rumus  Total Aset Turnover : Penjualan Bersih / Total Aset
3. Rasio Solvabilitas