Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Film

Ketika Iblis Menyamar Menjadi Bunda Maria dalam "The Unholy"

4 April 2021   04:22 Diperbarui: 4 April 2021   06:09 9043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
From Instagram: unholymovie

Tempat ibadah yang kita yakini menjadi tempat paling suci dan aman dari marabahaya yang berkaitan dengan iblis, tetapi berbeda dari film "The Unholy" yang satu ini. Tayang perdana di Indonesia mulai akhir maret lalu hingga saat ini, yang memberikan suatu perspektif berbeda akan suatu keyakinan tertentu. Dalam film ini spesifik tempat ibadah di Gereja. Dimana ada iblis jahat yang menyamar hingga melabuhi masyarakat beriman dengan menyamar menjadi Bunda Maria.

Film Horror berdurasi 99 menit ini dibintangi oleh Jeffrey Dean Morgan, Cary Elwes, Katie Aselton, William Sadler, Marina Mazepa, Cricket Brown, Christine Adams, Diogo Morgado, Gisela Chipe, dan Janelle Feigley. Awalnya film ini berjudul Shrine, proyek ini diumumkan pada Desember 2018, dengan Sony Pictures mengadaptasi novel Herbert dengan nama yang sama. Para pemeran juga diumumkan antara 2018 dan 2020, dengan fotografi utama dimulai di Boston. Tetapi pada 14 Maret 2020, pembuatan film ditangguhkan karena pandemi Covid-19.

>> Spoiler

Alice, seorang gadis muda tuna rungu yang secara ajaib bisa mendengar, berbicara, dan menyembuhkan orang sakit setelah ia mengaku mendapat kunjungan dari Bunda Maria. Setelah kabar tersebut tersiar dan orang-orang dari wilayah tersebut berbondong-bondong datang untuk menyaksikan mukjizat-mukjizat yang dibuatnya, seorang jurnalis bereputasi buruk yang berharap dapat memulihkan kariernya, mendatangi kota kecil di New England untuk menyelidiki.

Namun ketika peristiwa-peristiwa kelam mulai meneror di sekitarnya, ia mulai mempertanyakan apakah fenomena-fenomena yang terjadi adalah benar berasal dari Bunda Maria, atau malah dari sesuatu yang jahat?

Awal dari film ini sama seperti horor yang lainnya, yaitu pengenalan lokasi (Gereja), juga sebab akibat bagaimana iblis tersebut bebas berkeliaran yaitu karena boneka kecil di bawah pohon yang pada tahun 1845 lalu dibuat untuk mengurung iblis tersebut, ternyata dihancurkan dengan sengaja oleh seorang jurnalis untuk kepentingan artikel berita, hingga akhirnya iblis itu pun bebas dan berulah kembali.

Pertengahan film merupakan inti kisah yang ingin disampaikan penulis naskah, dimana iblis itu menyamar sebagai Bunda Maria dan mengelabuhi semua orang di Gereja lewat salah satu anak tuna rungu (Alice) yang tiba-tiba dapat berbicara karena ulah iblis tersebut. Alhasil semua orang yang sakit dapat disembuhkan oleh Alice dengan pengakuan bisikkan dari Bunda Maria. Dan hal tersebut membuat semua orang dalam keyakinan tersebut menjadi beriman dan sepenuhnya memberikan jiwanya pada Bunda Maria (maaf) palsu.

Akhir film ini lebih fokus pada pengambilan jiwa semua orang yang telah berjanji mempercayai dan memberikan jiwanya pada Bunda Maria (palsu) dalam suatu malam tanpa noda. Hingga akhirnya seorang jurnalis mampu membubarkan acara tersebut dengan memberikan argumen agar masyarakat ragu terhadap kesaktian Bunda Maria. Alhasil dari keraguan tersebut membuat iblis melemah dan Alice pun sadar. Seketika iblis pun marah dan memperlihatkan wujud aslinya.

Kesan & Nilai

Sebagai pecinta film horor, penulis terkadang sudah bisa menebak alur cerita. Tetapi dalam film ini menariknya tidak sepenuhnya bisa ditebak. Salah satu contohnya di bagian awal film, yaitu si jurnalis dengan sengaja menginjak dan menghancurkan boneka iblis itu, ternyata malam harinya sempat dipertemukan dengan Alice si keturunan terakhir iblis tahun 1845, namun tidak dibunuh. Ia hanya mengalami kecelakaan mobil, dan sampai akhir pun ia tetap hidup.

Hanya sedikit kritik mengenai film ini, lagi-lagi di bagian akhir cerita saat iblis membunuh banyak orang di malam tanpa noda, dengan hanya melambaikan tangan atau jarinya saja semua bisa terpental dan mati. Tetapi sang jurnalis yang juga menjadi pemeran utama dalam film ini sampai dipegang pun tangan dan kakinya, namun tidak meninggal dan hanya merasakan rasa sakit. Bahkan di scene terakhir, si jurnalis di bagian tubuh yang sudah disentuh oleh iblis tadinya terbakar, tapi setelah itu luka bakarnya pun tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun