Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Tenggelam dalam bercerita. Beberapa tinggi, beberapa gelap.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Cinta: Pucuk Pecinta

23 Februari 2024   07:55 Diperbarui: 27 Februari 2024   11:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: wallpapers.com

Aku mengendus surat ke hidung.

Setelah dibukanya lipatan kertas tadi.

Lalu diucapkannya terimakasih segunung.

Terimakasih bisa diibaratkan menarik busur; sedangkan sama-sama adalah saat melepaskan anak panah cinta murni.

Semangat seorang pecinta berada di puncak pada kiriman surat;

Tahu benar kecintaan dan independensi pecinta.

Meski dalam keadaan sakit berat.

Kesal yang didiamkan tidak ada.

Ia menulis alamat cintanya.

Membiayai kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun