Orangtua biasanya merasa kaget atau panik ketika mengetahui anaknya mulai berbohong. Berbohong berarti mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Tidak hanya remaja dan dewasa, anak usia pra sekolah juga bisa berbohong.
Anak usia pra sekolah yang berumur 4-6 tahun telah mengetahui mana hal yang benar dan mana yang salah, mana yang khayalan dan mana yang kenyataan. Anak mulai membangun rasa bersalah, sehingga kebohongan terkadang dilakukan seorang anak untuk menghindari hukuman. Anak juga mulai ingin mendapatkan perhatian lebih sehingga berbohong merupakan salah satu cara atau strategi untuk menarik perhatian orang yang ada disekitarnya.
Biasanya, anak melakukan kebohongan disebabkan karena anak ingin mencari perhatian orang yang berada disekitar, menghindar dari suatu kewajiban, meniru kebohongan yang dilakukan oleh orangtua nya secara tidak langsung, misalnya orang tua yang berjanji pada anak untuk membelikan ice cream, mainan, dan sebagainya tapi tidak ditepati, atau disababkan karena meniru kebohongan ketika anak tersebut  diperdengarkan atau dilihatkan sesuatu seperti cerita dongeng atau film anak-anak, bisa juga anak melakukan kebohongan karena ingin menutupi kondisi dirinya dan menghindar dari hukuman ketika anak tersebut melakukan suatu kesalahan.
Orang tua bisa melihat anak melakukan kebohongan melalui gerak-gerik anak tersebut. Misalnya, anak menunjukkan ekspresi wajah yang aneh atau curiga, merasa takut ketika bertatap muka dengan lawan bicaranya, melakukan gerakan yang tak biasa, kedipan mata berbeda, tidak berani melakukan kontak mata dengan lawan bicara, dan sebagainya.
Banyak hal yang bisa dilakukan orang tua dan pendidik dalam mengatasi anak yang berbohong, misalnya memberikan penjelasan kepada anak jika berbohong adalah suatu perbuatan yang tidak baik, membantu anak agar bisa membedakan mana kenyataan dan mana khayalan, mencari tahu apa penyebab kebohongan yang dilakukan anak, orang tua atau pendidik tidak boleh langsung menuduh anak dengan kata memojokkan bahwa anak 'berbohong', orang tua ataupun guru pemberikan contoh yang baik kepada anak, memberi anak peringatan jika anak melakukan suatu kebohongan, dan lain-lain