Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Anime "Tomodachi Game": Squid Game ala Anime

23 Juni 2022   09:30 Diperbarui: 23 Juni 2022   09:59 11041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuuichi dan empat sahabat (Dok. Pri.)

Beberapa minggu lalu, semenjak anime musim semi mulai tayang, saya tidak tertarik untuk menonton anime musim ini kecuali Spy x Family karena mengikuti manga-Nya. Tapi, melihat postingan di salah satu platform media sosial, membuat saya tertarik untuk menonton.

Tomodachi Game. Anime bertemakan game dengan orang-orang yang bermain langsung. Sepintas di pikiran saya kalau ini akan sama seperti Squid Game. Bedanya hanya lingkungan di anime ini adalah pertemanan.

Anime ini bergenre game, psikologis, dan strategi game. Sesuai judulnya, anime ini menceritakan tentang permainan berfokus pertemanan. 

Anime ini digarap oleh studio Okuroto Noboru. Agak asing bukan? Studio ini saja baru menggarap enam judul anime. Jadi jika kualitas dari mereka kurang memuaskan, maklumi saja.

Anime ini berhasil mendapatkan rating yang lumayan. Di situs MyAnimeList, Tomodachi Game berhasil mendapatkan rating 7.68 dari 51 ribu pengguna. Dan di situs IMDb, Tomodachi Game mendapatkan rating 7,4 dari 534 pengguna. Berikut adalah review anime Tomodachi Game.

Sinopsis

Siswa sekolah menengah,Yuuichi Katagiri, menghargai lingkaran teman dekatnya, yang terdiri dari empat teman sekelas: Yutori Kokorogi, Shiho Sawaragi, Makoto Shibe, dan Tenji Mikasa.

Namun, ketika dana untuk perjalanan sekolah yang akan datang dicuri, insiden itu menyebabkan Shiho dan Makoto—  yang ditugasi mengumpulkan uang— menjauhkan diri dari sisa kelas mereka.

Segera setelah itu, Yuuichi dan teman-temannya ditipu untuk bertemu dan pingsan oleh penyerang tak dikenal. Setelah bangun, kelompok itu menemukan diri mereka terkurung di sebuah ruangan putih dengan sosok kontroversial, Manabu-kun, yang mengungkapkan bahwa salah satu dari lima telah mengumpulkan mereka bersama-sama untuk melunasi hutang pribadi mereka sebesar dua puluh juta yen.

Untuk melunasinya, mereka harus berpartisipasi dalam berbagai permainan psikologis yang akan menguji sifat sejati persahabatan dan kemanusiaan mereka.

Tertekan dan terisolasi dari dunia luar, Yuuichi dan teman-temannya perlu bekerja sama untuk menyelesaikan permainan. Tetapi, ketika perasaan mereka yang tersembunyi dan masa lalu yang bermasalah mulai muncul ke permukaan, ikatan mereka yang tampaknya tidak dapat dipatahkan, akan segera hancur berkeping-keping.

Plot

Anime ini menceritakan tentang satu sircle yang menjalani satu permainan. Awalnya mereka yang akan melakukan wisata satu kelas, tetapi uang tersebut hilang. Dan mereka mendapatkan sebuah pesan untuk berkumpul.

Tapi, setelah mereka berkumpul di titik yang diperintahkan, mereka jatuh pingsan oleh penyerang yang tak dikenal, dan tiba-tiba berada di ruangan putih (sesuai sinopsis di atas). Dan dari sini lah, permainan dimulai.

Permainan yang disajikan satu season ini tidak banyak, hanya tiga permainan yang Yuuichi dan teman-temannya lakukan. Sesuai genrenya, anime ini bertemakan psikologis, banyak adu argumen, dan karakter yang mengobrol pada diri sendiri.

Jadi, buat pembaca artikel ini yang hendak menonton, jika bosan hanya menonton pembicaraan yang menurut kalian membosankan, saya tidak merekomendasikan. Tapi jujur, obrolan mereka malah yang bikin greget sendiri.

Dan, ya, orang yang memasukkan mereka ke dalam permainan ini terlalu cepat untuk diungkapkan. Saya pikir akan di bagian ending diungkapkannya, tetapi ternyata secepat itu.

Bagi saya sendiri, plot nya tidak bermasalah dan tidak membosankan. Malah selalu dibuat penasaran ketika anime ini bersambung. Penasaran dengan hasil dari perdebatan ini, nasibnya gimana, dan banyak lagi. Jadi, lumayan bagus kalau menurut saya.

Visual dan Audio

Membahas visual, tentu mengharapkan yang bagus, atau asal nyaman untuk ditonton. Tomodachi Game, dengan studio yang baru saja menggarap enam judul anime, bagi saya sudah bagus.

Hanya satu, masalah mereka ada di Manabu. Manabu sendiri dibuat 3D yang setiap gerakannya akan kaku. Hanya Manabu, untuk karakter lainnya tidak bermasalah. Atau memang mereka sengaja membuat Manabu menjadi 3D. 

Bagi saya sendiri itu sudah cukup-cukup saja. Memang agak kurang enak ditonton, tapi mau bagaimana lagi? Kita hanya bisa menghargai usaha studio tersebut. 

Untuk audionya, saya rasa tidak ada masalah sama sekali. Malah saya lupa, apakah selalu ada tambahan audio ketika mereka berdebat, saking fokusnya.

Karakter

Sewaktu awal menonton dan diberi tahu oleh Manabu bahwa salah satu dari mereka adalah pelaku yang mencuri dan menjebak mereka untuk menyelesaikan permainan ini, saya langsung berpikir.

Setiap karakter di sini, tentu mempunyai latar belakangnya masing-masing. Dan, semuanya masih tersembunyi, sampai semuanya terungkap satu persatu ketika di permainan ini.

Yang jelas, Yuuichi dengan karakternya yang sangat bengis dan ide gilanya yang sangat sulit ditebak adalah karakter yang sangat pas untuk anime ini, apalagi bertemakan psikologis. Yang jelas, dia adalah karakter utama yang cocok.

Untuk yang lainnya, masa lalu mereka terungkap dan sifat mereka terungkap ketika di salah satu permainan. Tapi, bukan berarti pengkarakteran mereka tidak penting.

Malah, saya menebak jika si 'ini' adalah pelaku yang mencuri dan menjebak mereka semua. Ternyata bukan. Penasaran bukan dengan sifat mereka?

Jika Ingin Menonton, Jangan Baca Manga-Nya

Alasan saya mengatakan seperti ini adalah, penonton selalu dibuat penasaran dengan pemikiran Yuuichi. Yuuichi, sang karakter utama yang membangun cerita ini benar-benar sulit ditebak.

Jika memang ingin feel nya lebih dapet, jangan baca manga-Nya. Itu saja saran dari saya. Tapi, jika sudah membaca manga-Nya, ya, tidak apa-apa. 

Ini saran saya untuk non reader, sama seperti saya. Selalu dibuat penasaran dengan pemikiran Yuuichi dan kelanjutan dari episode-episode selanjutnya.

FYI : Jika kalian sudah menamatkan musim pertamanya, dan hendak lanjut membaca manga-Nya, kalian bisa membacanya langsung di chapter 26

Squid Game Ala Anime

Tomodachi Game. Banyak orang bilang bahwa anime ini adalah anime yang mirip dengan Squid Game. Ya, drama Korea yang berhasil menarik perhatian banyak orang. Namun, fakta tersebut tidak bisa saya tutupi.

Memang ada kemiripan di antara keduanya. Jika Squid Game berlomba-lomba untuk mendapatkan uang, Tomodachi Game bekerja sama dengan teman untuk melunasi hutang. Konteksnya sama, sama-sama tentang uang.

Hanya saja, jika Squid Game karakter yang kalah akan mati, di Tomodachi Game karakter yang kalah hanya soal perhutangan mereka. Mirip lah, tentang game dan juga uang. Oh ya, kadang ada adegan kekerasan juga.

Simpulan

Anime ini saya rekomendasikan kepada kalian yang memang ingin menonton film atau anime atau series yang mirip-mirip dengan Squid Game. Hanya saja, saya tidak rekomendasikan bagi kalian yang cepat bosan akan suatu obrolan.

Karena anime ini banyak sekali obrolan yang bisa merusak psikologis tiap karakternya. Jadi, ya begitu, tidak direkomendasikan bagi kalian yang cepat bosan.

Untuk kabar musim keduanya, masih belum terlihat. Jadi, bisa langsung baca manga-Nya jika penasaran, atau menanti agar lebih seru ketika menonton.

JIka kurang puas dengan review ini, mohon maaf. Saya juga masing sering belajar untuk me-review. Penilaian dari saya sendiri adalah 8/10. Entah kenapa mentok di angka tujuh itu. Semoga bermanfaat. Selamat menonton, tim Batch!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun