Mohon tunggu...
Alfianto Prabowo
Alfianto Prabowo Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Hobi menonton film dan senang public speaking

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna Taqwa dalam Surat Al-Baqarah ayat 1-5

24 Mei 2025   00:00 Diperbarui: 23 Mei 2025   23:14 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Al-Qur’an merupakan pedoman utama bagi umat Islam yang mengandung ajaran-ajaran luhur untuk membimbing manusia menuju kehidupan yang diridhai Allah SWT. Salah satu konsep sentral dalam Al-Qur’an adalah taqwa, yang menjadi landasan keimanan dan akhlak seorang Muslim. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 1-5, Allah SWT memaparkan karakteristik orang-orang bertakwa serta petunjuk yang diberikan kepada mereka. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji makna taqwa berdasarkan ayat-ayat tersebut, dengan memaparkan teks ayat, terjemahan, dan penafsiran maknanya, sehingga dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Surat Al-Baqarah ayat 1-5 merupakan pembuka surat terpanjang dalam Al-Qur’an yang menjelaskan sifat-sifat orang bertakwa dan hubungan mereka dengan petunjuk Allah. Berikut adalah analisis ayat per ayat beserta makna taqwa yang terkandung di dalamnya:

Ayat 1: الم

(Alif Lam Mim.)

Ayat ini termasuk huruf muqatta’ah, yaitu huruf-huruf terpisah yang maknanya hanya diketahui oleh Allah SWT. Menurut para ulama, huruf ini menunjukkan keajaiban Al-Qur’an sebagai mukjizat yang tidak dapat ditandingi. Dalam konteks taqwa, ayat ini mengajarkan bahwa seorang mukmin harus memiliki sikap tawadhu, menyadari keterbatasan ilmu manusia di hadapan keagungan Allah. Taqwa tercermin dalam kerendahan hati untuk menerima Al-Qur’an sebagai wahyu ilahi tanpa keraguan. 

Menurut salah satu tafsir Ibnu Abbas, huruf Alif-Lam-Mim merupakan isyarat dari tiga nama: Alif merujuk kepada Allah, Lam kepada Jibril, dan Mim kepada Nabi Muhammad ﷺ. Sementara itu, dalam tafsir lain dari Ibnu Abbas, huruf Alif-Lam-Ra memiliki makna sebagai berikut: Alif berarti Ana (aku), Lam berarti Allah, dan Ra berarti Aro (aku melihat), sehingga membentuk makna Anal-Lahu-Aro yang berarti Aku adalah Allah, Aku melihat. Dengan demikian, setiap huruf-huruf ini memiliki tafsir yang beragam berdasarkan riwayat yang disampaikan dari Ibnu Abbas. 

Ayat 2: ذَٰلِكَ ٱلْكِتَـٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

(Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,)

Al-Qur’an adalah sumber petunjuk yang mutlak dan bebas dari keraguan. Namun, petunjuk ini hanya dapat diterima oleh orang-orang yang bertakwa. Taqwa dalam ayat ini merujuk pada kesadaran spiritual untuk mempercayai kebenaran Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup. Orang bertakwa adalah mereka yang memiliki hati yang terbuka untuk menerima hidayah Allah dengan penuh keimanan.

Dalam Tafsir Al-Muyassar Al-Qur'an adalah petunjuk sempurna yang tidak diragukan kebenarannya, khususnya bagi orang yang bertakwa karena merekalah yang mengambil manfaat darinya.

Ayat 3: ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ يُنفِقُونَ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun