Mohon tunggu...
alfiannur_gufron
alfiannur_gufron Mohon Tunggu... Guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6

Hobi : Menulis, membaca, foto dan videografi, basket, mengajar, belajar bahasa baru, dll. Kepribadian : INTP-T Topik konten favorit : Opini, cerpen, jurnalistik, puisi, kalam islami

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sang Elang (Bab 10)

29 Agustus 2023   07:30 Diperbarui: 29 Agustus 2023   07:43 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Pelayan perempuan itu telah mengganti senjatanya dan tak berhenti menembaki tempat kami bersembunyi. Aku bersiap dengan pisau lemparku, menunggu saat -- saat ia mengganti senjatanya.

TRANG !

"DASAR PENGECUT ! KAU KIRA HANYA DENGAN PISAU KECIL INI DAPAT MEMBUN-"

DOR ! DOR ! DOR !

Fla dan Flo menembaki pelayan perempuan itu tepat saat ia lengah karena fokusnya teralihkan oleh seranganku.

"Ugh... Tidak kusangka, aku berhasil ditumbangkan oleh makhluk lemah seperti kalian..."

Pelayan perempuan itu pun tewas.

Kami segera pergi setelah memastikannya mati dan mengambil semua senjata miliknya yang disimpan di troli makanan.

OoOoOoO

                TING !

                Lift yang kami naiki pun sampai di lantai dasar dan juga membuat kami terkejut setelah pintunya terbuka. Reefaz dan Orion berlumuran darah. Lalu, di sekitar mereka banyak orang -- orang mati dibantai oleh mereka berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun