Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hai Milenial, Hati-Hati dengan Rekam Jejak Digitalmu

17 Desember 2021   11:59 Diperbarui: 17 Desember 2021   22:13 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengguna media sosial.| Sumber: businessinsider.com via Kompas.com

Saya tidak ingin mengatakan bahwa kompetensi tidaklah penting. Kompetensi tentu saja penting. Tetapi di atas itu ada yang lebih penting, yakni perilaku. Seorang Direktur yang saya kenal pernah berkata, “Orang pintar bisa dicari. Tetapi attitude yang baik akan lebih sulit dicari penggantinya.”

Ilustrasi beraktivitas di ranah digital. Sumber gambar: shutterstock
Ilustrasi beraktivitas di ranah digital. Sumber gambar: shutterstock

Lantas apa kaitannya dengan milenial?

Generasi milenial merupakan penguasa terbesar arus pengguna media sosial terbesar di Indonesia. Mengutip dalam laporan berjudul Digital 2021: The Latest Insight Into The State of Digital yang diberitakan oleh Kompas.com, menyatakan bahwa ada 170 juta penduduk Indonesia yang telah menggunakan media sosial. Meningkat 10 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebuah pertumbuhan yang amat pesat. 

Masih dalam artikelnya, penggunaan media sosial didominasi oleh generasi milenial yang umum disebut generasi Y dan generasi Z. Paling banyak di rentang usia 25-34 tahun.

Memang generasi milenial saat ini merupakan generasi yang melek teknologi. Saya pikir anak milenial yang tidak memiliki akun media sosial di era ini sudah sangat langka. Setidaknya orang pasti memiliki akun di Facebook, Twitter, maupun Instagram. Malahan banyak yang memiliki ketiganya sekaligus bukan?

Apakah salah memiliki media sosial? Jawabannya tentu saja tidak. Bagaimanapun, media sosial adalah bentuk perkembangan teknologi yang patut disyukuri. 

Media sosial mengubah peradaban manusia. Banyak kemudahan timbul akibat semakin tumbuhnya media sosial bagi kita. Lalu banyak pula peluang-peluang bisnis baru. Media sosial bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif. Itu merupakan bentuk positif adanya media sosial.

Tetapi hati-hati, media sosial bisa jadi bumerang bagi penggunanya bila tidak bijak dalam pemanfaatannya. Saya memang sengaja fokus kepada milenial. Karena generasi ini adalah generasi yang sedang dalam proses mempersiapkan masa depan. Mereka yang sedang dalam menjalani kuliah atau yang sedang mencari pekerjaan. 

Generasi ini juga merupakan generasi yang sedang dalam proses menggapai cita-cita atau sedang berproses menuju masa depan yang diinginkan. Yakni mereka para pekerja yang belum lama bekerja atau mereka yang sedang merintis usaha.

Bagaimana media sosial dapat menjadi bumerang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun