Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masihkah Anak-anak Kita Bermain di Bawah Terang Bulan?

9 Maret 2021   14:17 Diperbarui: 12 Maret 2021   04:46 2339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keceriaan anak-anak bermain menjelang malam. (Gambar: unsplash.com/@ben_mcleod)

Pada era kini, anak-anak lebih disibukkan dengan gawai (gadget). Entah main game atau sekedar menonton video. Ini pula yang membuat permainan tradisional tergeser dan mulai punah. 

Akhirnya anak-anak pun semakin tidak mengenal tradisi daerahnya masing-masing. Padahal permainan tradisional itu tidak hanya mengajarkan kreativitas, namun juga banyak nilai-nilai positif yang diajarkan. 

Nilai keakraban, persahabatan, gotong-royong, sportivitas, hormat-menghormati, serta tata krama.

Digitalisasi bisa berdampak negatif pada anak-anak bila melalui teknologi membuat anak menjadi cenderung egosentris, idealis, dan tak mau berbaur dengan orang lain. Akibatnya tatanan nilai moral pun tidak mencerminkan budaya tempat kelahiran.

Bagaimanapun permainan tradisional juga merupakan sarana pendidikan bagi anak-anak. Unsur pendidikan karakter begitu kental karena terkandung muatan lokal yang sarat akan nilai-nilai luhur dan budaya daerah. 

Dan budaya daerah merupakan kekayaan nasional yang semestinya dijaga. Jangan sampai kemajuan teknologi membenamkan tradisi yang baik. 

Kemajuan teknologi itu penting. Tanpa kemajuan teknologi akan membuat bangsa kita semakin tertinggal dari negara lain. Kita takkan bisa bersaing. 

Namun seyogyanya kita tidak dibenamkan oleh kemajuan teknologi, melainkan berjalan beriringan dengan kemajuan teknologi. Teknologi bisa digunakan untuk memperkaya dan mendukung pengembangan tradisi kedaerahan.

Oleh karena itu, bagi kita para orang tua mari bijak. Mari arahkan anak-anak kita untuk menjaga tradisi. Ajarkan juga muatan lokal kepada anak-anak. 

Saya jamin muatan lokal itu tidak membosankan, tetapi menyenangkan. Melalui tradisi, kita mengajarkan serta menanamkan nilai-nilai positif yang akan menjadi bekal anak-anak dimasa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun