Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karena Bekerja, Dapat Istri Muda (Sebuah Kisah Nyata)

14 September 2020   07:43 Diperbarui: 20 Mei 2021   22:15 2209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi selingkuh ditempat kerja. Gambar: magazine.job-like.com

Ini adalah cerita nyata yang saya saksikan sendiri. Kebetulan topik pilihannya kali ini klop sekali dengan kisah ini. Kisahnya begini. Akhir 2010 saya bergabung di sebuah perusahaan. Perusahaan ini adalah tempat pertama kalinya saya bekerja sekaligus merantau. 

Ditempatkan pada bagian Engineering dan bekerja bersama salah satu senior, seorang bapak yang usianya kira-kira saat itu 35 tahun. Saya sebut saja disini namanya John. 

Ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan salah seorang karyawan wanita dari bagian lain. Saya sebut saja disini namanya Tumini. 

Mengapa saya bisa tahu mereka dekat karena mereka selalu berangkat dan pulang kerja bareng. Makan siang pun juga bareng. Jadi orang satu perusahaan tahu mereka dekat. Tetapi ada hal yang membuat saya merasa aneh. 

Tumini ini statusnya masih lajang alias belum menikah. Nah, si John adalah pria yang sudah menikah dan mempunyai dua orang anak. Saya tahu John punya anak karena ia pernah bercerita tentang anaknya. 

Baca juga : Kenali Budaya "Curhat" yang Berujung Perselingkuhan

Lama kelamaan saya baru menyadari bahwa John dan Tumini memiliki hubungan yang spesial. Lebih dari sekedar teman kerja. Tumini ini saat itu masih ngekos dan berada satu kosan dengan salah seorang teman. Beda kamar tentu. 

Dari situ, diketahui bahwa John selalu menjemput Tumini setiap pagi. Dan mengantar Tumini pulang setiap sorenya. Namun John tidak langsung pulang. Ia baru pulang setelah lewat dari jam 9 malam. 

Begitupun ketika hari Sabtu yang seharusnya libur kerja, ia kerap kali menyambangi kos Tumini. Wah ini sih jelas something wrong happened. Ada yang tidak beres disini pikir saya dalam hati. Maklum saya baru pertama kerja. Masih polos. Apalagi baru pertama kali pula datang ke ibukota. Saya kan wong ndeso. 

Kesimpulannya adalah bahwa John memang sudah tergoda oleh Tumini. Dan Tumini adalah wanita single yang tahu bahwa John adalah seorang pria yang sudah menikah dan memiliki anak. 

Saya tak bisa membayangkan bagaimana perasaan istri dan anak-anak John. Tidak mungkin istrinya tidak tahu. Minimal curiga itu pasti. Bagaimana tidak, hampir setiap hari ditinggal dari pagi sampai malam. 

Merasa kasihan juga, bagaimana anak-anak yang masih kecil yang seharusnya intens bermain dengan bapaknya malah minim mendapatkan waktu dan perhatian karena praktis John berangkat sebelum anaknya bangun dan pulang setelah anaknya tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun