Faktor eksternal
Muncul karena dinamika di luar masyarakat yang masuk melalui kontak sosial, teknologi global, atau perubahan lingkungan alam.
- Alam / Lingkungan Sekitar
Perubahan lingkungan alam yang memaksa masyarakat menyesuaikan diri seperti bencana dan iklim.
- Gempa & tsunami Aceh (2004) yang menyebabkan krisis sehingga membutuhkan perubahan dari semua sektor agar pulih.
- Menyebarnya Pandemi COVID-19 akibat virus corona mengharuskan ada digitalisasi semua sistem.
- Kontak Kebudayaan Masyarakat Lain
Pertemuan antar budaya (teknologi, bahasa, nilai, kepercayaan, seni, atau gaya hidup) dapat melahirkan penyesuaian atau perpaduan budaya baru baru. Hal tersebut disebut sebagai difusi kebudayaan, ada dua cara penyebaran difusi, yaitu, pacifique diffusion, secara damai dan tanpa paksaan, biasanya lewat kontak sosial, perdagangan, pertukaran budaya, atau media.
- Indonesia menerima budaya Jepang maupun Korea lewat anime dan drama Korea maupun kulinernya tanpa konflik.
- Penggunaan bahasa Inggris global sebagai bahasa teknologi dan pendidikan.
Sedangkan, ada violence diffusion, melalui paksaan, penjajahan, perang, atau dominasi kekuasaan, di mana budaya yang kuat memaksakan unsur-unsurnya pada masyarakat lain.
- Kolonialisme dan Imperialisme bangsa Eropa terhadap negara-negara Asia-Afrika.
- Penjajahan Belanda memaksakan sistem tanam paksa dan pendidikan Barat di Indonesia.
- Peperangan
Perang antar negara-negara akan mengubah tatanan politik, ekonomi, dan budaya masyarakat yang terlibat.
- Perang Dunia II yang menyebabkan dekolonisasi Asia-Afrika.
- Perang Dingin menciptakan kemunculan ideologi global baru (komunis vs. liberal)
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Umumnya, faktor yang menjadi penghambat perubahan sosial balik lagi kepada keinginan masyarakat itu sendiri (masyarakat tidak mau berubah atau mempertahankan kondisi sosialnya / statis). Faktor penghambat, khususnya ada beberapa faktor dari masyarakat yang mengalami perubahan.
- Rendahnya Kontak dengan Masyarakat Lain
Masyarakat yang jarang berinteraksi dengan kelompok lain akan sulit menerima ide, teknologi, atau nilai baru. Hal ini dikarenakan adanya isolasi lokasi geografis akibat letak tempat tinggal masyarakatnya sulit dijangkau membuat masyarakat sulit menerima inovasi dan akses pembangunan.
- Masyarakat 3T Indonesia (Papua, NTT, Maluku) dengan infrastruktur dasar terbatas, sehingga masyarakat adatnya jarang bersentuhan dengan dunia luar.
- Desa terpencil di pegunungan yang minim komunikasi global sehingga mereka membatasi interaksi dengan dunia luar karena sulit dijangkau pendidikan serta jaringan internet.
- Terlambatnya Perkembangan IPTEK
Keterlambatan inovasi dan pendidikan menghambat kemajuan ekonomi, komunikasi, dan transformasi sosial.
- Kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan karena rendahnya literasi digital.
- Minimnya riset dan pengembangan sains di negara berkembang akibatnya, infrastruktur digitalnya kurang canggih.
- Vested Interest
Vested interest berarti kepentingan yang sudah melekat pada kelompok atau individu yang diuntungkan oleh sistem lama, sehingga mereka menolak perubahan karena takut kehilangan posisi, kekuasaan, atau keuntungan ekonomi.
- Mafia proyek yang menolak sistem digitalisasi tender karena transparan.
- Pejabat yang menolak reformasi birokrasi karena takut kehilangan jabatan atau akses rente.
- Prasangka Negatif terhadap KebaruanÂ
Ketidakpastian membuat masyarakat memilih stabilitas daripada mencoba berubah, beberapa faktor terkait,
- Konservatif / Tradisionalis
Sikap mempertahankan tradisi lama tanpa membuka diri terhadap inovasi.
- Warga menolak pembangunan pabrik energi baru karena khawatir mengganggu adat lokal.
- Orang tua melarang anak perempuan kuliah karena dianggap tidak sesuai peran perempuan tradisional.
- Primordialis
Kesetiaan berlebihan terhadap kelompok asal (suku, agama, ras) yang menolak nilai dari luar.
- Penolakan terhadap calon pasangan karena berbeda agama atau daerah.
- Seseorang hanya mau memilih pemimpin yang berasal dari sukunya sendiri.
- EtnosentrisÂ
Primordial ekstrem yang menganggap budaya sendiri paling baik dan memberikan reaksi negatif (menolak, merusak, dll.) dari budaya luar.
- Menilai budaya luar (misalnya budaya Barat atau Timur) lebih rendah dan tidak bermoral.
- Mengolok-olok cara berpakaian atau logat suku lain.
Konsep Dasar ModernisasiÂ
Modernisasi pada intinya, proses perubahan dari sesuatu yang belum maju ke arah yang lebih maju.Â
Kata kunci: IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
Ciri Masyarakat dan Manusia Modern
Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto dapat terjadi dalam satu masyarakat apabila,
- Cara berpikir masyarakatnya rasional,
- Sistem administrasi serta birokrasi yang baik,
- Iklim modern dari media massa (online),
- Kedisiplinan tinggi.
- Sistem kewenangan sentralisasi.
Masyarakat modern menurut Peter L. Berger kriterianya,
- Keruntuhan masyarakat tradisional, sehingga semakin kompleks dengan adanya spesialisasi.
Contoh:
Profesi yang semakin beragam dengan kemajuan pengetahuan (dokter umum menjadi dokter bedah, dokter hewan, dokter THT, dokter mata, dll.)
- Semakin beragamnya pilihan personal atau preferensi.
Contoh:
Dari segi budaya muncul pop-kultur yang beragam seperti musik (K-Pop, J-Pop, T-Pop, dll.)
- Berkembangnya pemikiran atau keyakinan (ideologi) secara bebas.
Contoh:
Dengan munculnya liberalisme, makin banyak pemikiran yang bebas (nihilisme, agnostik, dll.)
- Memahami pentingnya efisiensi waktu.
Contoh:
Masyarakat lebih memilih menggunakan pesawat meskipun mahal karena hanya mempersingkat waktu daripada kereta / kapal.