Ringkasan TKA Sosiologi Bagian 3 - Penelitian Sosial
Penelitian Sosial:
Konsep dasar penelitian sosial, prosedur, teknik pengumpulan data, dan berbagai jenis metode yang digunakan dalam penelitian sosial.
Penelitian Sosial
Penelitian sosial adalah suatu proses ilmiah untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan sosial, sesuai fungsi-nya yaitu untuk memecahkan masalah sosial.
Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
- Sistematis (langkah penelitian terencana),
- Objektif (bebas bias),
- Empiris (berbasis data nyata),
- Verifikatif (hasil bisa diuji ulang),
- Teoritis (ada teori / kerangka analisis),
- Etis (sesuai etika penulisan), dan
- Bermanfaat (berguna bagi masyarakat).
Topik penelitian sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam bermasyarakat, dalam memilih topik penelitian, harus:
- Sesuai dengan minat,
- Relevan dengan isu-isu terkini,
- Memiliki akses data,
- Terbatas dan terukur, dan
- Cocok dengan metodologi penelitian.
Jenis utama dalam penelitian sosial hanya ada dua yaitu,
Penelitian Kualitatif
Penelitian yang mengumpulkan data berupa kata-kata, deskripsi, atau narasi untuk memahami fenomena sosial secara mendalam.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian yang mengumpulkan data berupa angka atau nilai statistik untuk dianalisis secara matematis yang bertujuan untuk menguji hipotesis atau menemukan pola hubungan.
Langkah-langkah Penelitian Sosial
Secara umum, prosedur penelitian sosial meliputi:
- Menentukan tema penelitian.
- Merumuskan masalah dan tujuan penelitian.
- Meninjau literatur dan mengembangkan kerangka teori.
- Merancang metode penelitian, termasuk jenis metode, populasi dan sampel.
- Mengumpulkan data, baik primer maupun sekunder.
- Menganalisis data (kualitatif atau kuantitatif).
- Menarik kesimpulan (hipotesis), dan
- Menyusun laporan penelitian.
Teknik Pengambilan Sampel / Responden dalam Penelitian Sosial
Dalam penelitian sosial, objek penelitian harus ada populasi dan sampel.
- Populasi adalah seluruh anggota atau individu yang menjadi objek penelitian dan memiliki karakteristik yang sama atau relevan dengan tujuan penelitian.
- Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk dijadikan responden penelitian, sampel mewakili populasi agar peneliti bisa mengambil kesimpulan tanpa harus meneliti seluruh populasi.
Contoh:
- Seluruh siswa kelas XII SMAN A Jakarta adalah 150 orang, itu disebut sebagai populasi. Sedangkan sampelnya adalah 50 siswa kelas XII SMAN A Jakarta, karena sudah mewakili sesuai kriteria penelitian yang mau diajukan.
Setelah menentukan populasi, peneliti perlu memilih responden dengan metode tertentu. Ini disebut teknik pengambilan sampel / responden.
Teknik Pengambilan Sampel Probabilitas (Random Sampling)
Setiap anggota populasi memiliki peluang sama untuk dipilih, cocok untuk penelitian kuantitatif.
Simple Random Sampling (Sampel Acak Sederhana)
Memilih responden secara acak tanpa kriteria khusus.
Contoh:
- Mengundi 50 siswa dari seluruh siswa kelas X secara acak.
Stratified Random Sampling (Sampel Acak Berlapis)
Populasi dibagi lapisan/strata (misal berdasarkan jurusan, jenis kelamin), lalu dipilih acak di tiap lapisan.
Contoh:
- Memilih siswa dari tiap jurusan IPA, IPS, dan Bahasa secara proporsional.
Cluster Sampling (Sampel Klaster)
Populasi dibagi dalam kelompok alami (klaster), lalu klaster dipilih acak, semua anggota klaster dijadikan sampel.
Contoh:
- Memilih 2 kelas dari 10 kelas (mis. X-1 dan X-5), lalu semua siswanya dijadikan sampel.
Area Sampling (Sampel Wilayah)
Memilih responden yang berada di dalam satu wilayah tertentu.
Contoh:
- Penelitian yang membutuhkan survey dari dari RT 1 sampai RT 5.
Systematic Sampling (Sampel Sistematis)
Memilih responden dengan interval tertentu dari daftar populasi.
Contoh:
- Memilih setiap siswa ke-3 dari daftar hadir kelas.
Teknik Pengambilan Sampel Non-Probabilitas (Non-Random Sampling)
Tidak semua anggota populasi punya peluang sama, cocok untuk penelitian kualitatif atau populasi sulit dijangkau.
Purposive Sampling (Sampel Tujuan / Pertimbangan)
Memilih responden berdasarkan kriteria khusus.
Contoh:
- Hanya mewawancarai siswa yang aktif di OSIS.
Quota Sampling (Sampel Kuota)
Memilih responden sampai jumlah tertentu terpenuhi sesuai karakteristik.
Contoh:
- 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)
Responden awal merekomendasikan responden lain, cocok untuk populasi sulit dijangkau.
Contoh:
- Penelitian tentang komunitas remaja eksklusif.
Convenience Sampling (Sampel Kemudahan)
Memilih responden yang mudah dijangkau.
Contoh:
- Menanyai teman satu kelas yang sedang berada di ruang kelas.
Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Sosial
Pengumpulan data adalah proses memperoleh informasi yang relevan, valid, dan reliabel untuk menjawab rumusan masalah penelitian sosial. Data didapatkan dari objek penelitian yaitu responden atau narasumber. Ada berbagai teknik untuk mendapatkan data dalam penelitian sosial, ada dua jenis data,
Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (objek penelitian). Teknik pengambilan datanya,
Observasi
Teknik pengamatan langsung sesuai responden yang dijadikan objek penelitian, yaitu:
Observasi Partisipatif, peneliti ikut serta dalam aktivitas sosial yang diteliti
Contoh:
- Guru ikut dalam kegiatan belajar-mengajar untuk meneliti pola interaksi siswa.
Observasi Non-partisipatif, peneliti hanya mengamati tanpa ikut terlibat
Contoh:
- Mengamati interaksi pedagang dan pembeli di pasar.
Observasi Terstruktur, peneliti sudah menyiapkan instrumen/indikator apa yang akan diamati.
Contoh:
- Peneliti membuat tabel checklist untuk menilai kedisiplinan siswa (misalnya: datang tepat waktu, membawa buku, ikut mencatat).
Observasi Tidak Terstruktur, peneliti hanya mengamati secara umum tanpa pedoman baku.
Contoh:
Peneliti menulis catatan lapangan tentang cara siswa berinteraksi secara spontan di kantin sekolah
Wawancara
Teknik bertanya langsung kepada responden, yaitu:
Wawancara Terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya, bentuknya baku, sama untuk semua responden.
Contoh:
- Peneliti ingin meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikan harga BBM. Pertanyaan wawancaranya:
- “Apakah Anda setuju dengan kenaikan harga BBM 2025?”
- “Apa dampak langsung yang Anda rasakan setelah BBM naik?”
- “Apakah kenaikan harga BBM mempengaruhi pengeluaran bulanan keluarga Anda?”
Wawancara Semi-terstruktur, pertanyaan sudah ada, tapi pewawancara bisa menambahkan pertanyaan lain sesuai jawaban responden.
Contoh:
- Penelitian tentang remaja dan penggunaan TikTok. Pertanyaan wawancaranya:
- “Berapa lama Anda menggunakan TikTok dalam sehari?”
- Jika responden menjawab: “Bisa 3–4 jam.” Pewawancara bisa melanjutkan:
- “Kenapa sampai selama itu? Apakah ada dampaknya bagi sekolah atau aktivitas Anda?”
Wawancara Tidak Terstruktur,
Tidak ada pedoman pertanyaan yang kaku, pewawancara bebas menyesuaikan alur percakapan.
Contoh:
- Penelitian tentang perubahan budaya di desa akibat pariwisata. Pewawancara bisa memulai dengan:
“Bisa ceritakan bagaimana kondisi desa sebelum ada wisatawan?” Lalu membiarkan responden bercerita panjang, sambil sesekali menanyakan detail.
Wawancara Mendalam (In-depth Interview),
Digunakan untuk menggali informasi detail, biasanya dengan informan kunci (tokoh masyarakat, pejabat, aktivis).
Contoh:
- Penelitian tentang konflik agraria. Pewawancara mewawancarai ketua kelompok tani. Pertanyaan wawancaranya:
- “Sejak kapan masalah tanah ini muncul?”
- “Bagaimana sikap pemerintah desa terhadap konflik ini?”
- “Apa langkah masyarakat untuk memperjuangkan hak atas tanah?”
Angket / Kuisioner / Survey
Teknik menjawab pertanyaan langsung yang diisi oleh responden, yaitu:
Berdasarkan jenis pertanyaan:
Angket Terbuka
Responden bebas menjawab sesuai pandangan pribadi.
Contoh:
- “Apa pendapat Anda tentang kenaikan harga BBM?”
Angket Tertutup
Responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
Contoh:
- “Apakah Anda setuju dengan kenaikan harga BBM?”
- a) Setuju
- b) Tidak setuju
- c) Ragu-ragu”
Angket Campuran
Kombinasi terbuka dan tertutup.
Contoh:
- “Apakah Anda puas dengan pelayanan publik di kelurahan ini? (Ya/Tidak)”
- “Jelaskan alasannya!”
Berdasarkan cara penyebaran:
Angket Langsung
Diberikan langsung kepada responden.
Contoh:
- Kuesioner survei kepuasan siswa di sekolah.
Angket Tidak Langsung
Dikirim melalui email, Google Form, atau pos.
Contoh:
- Angket penelitian online tentang kebiasaan remaja menggunakan TikTok.
Berdasarkan Skala Pengukuran (Likert):
Skala Nominal
Mengelompokkan data
Contoh:
- Jenis kelamin:
- a) Laki-laki b) Perempuan
Skala Ordinal
Mengurutkan data
Contoh:
- Tingkat kepuasan pelayanan sekolah:
- a) Sangat puas
- b) Puas
- c) Cukup
- d) Kurang
- e) Tidak puas
Skala Interval
Ada pengukuran jarak yang sama antar pilihan data
Contoh:
- “Seberapa sering Anda menggunakan media sosial dalam sehari?”
- 1 = Tidak pernah,
- 2 = Jarang,
- 3 = Kadang-kadang,
- 4 = Sering,
- 5 = Sangat sering.
Skala Rasio
Data yang memiliki nol mutlak
Contoh:
- “Berapa jam rata-rata Anda mengakses internet setiap hari?”
Berdasarkan Fungsi Penelitian:
Angket Pendahuluan (Preliminary Questionnaire)
Untuk mencari informasi awal sebelum penelitian lebih lanjut.
Contoh:
- Menanyakan kebiasaan siswa membaca buku sebelum menentukan topik penelitian literasi.
Angket Utama (Main Questionnaire)
Untuk mengumpulkan data inti penelitian.
Contoh:
- Menanyakan pola interaksi siswa di media sosial untuk penelitian komunikasi remaja.
Focus Group Discussion /FGD
Teknik diskusi bersama bersama beberapa responden sekaligus untuk menggali pendapat kolektif.
Contoh:
- Penelitian tentang gaya hidup mahasiswa kos. Lalu, peneliti mengumpulkan 6 mahasiswa kos. Pendalaman pertanyaan:
- “Bagaimana cara kalian mengatur uang bulanan?”
- “Apakah sering makan di luar atau masak sendiri?”
- “Apa kendala utama sebagai anak kos?”
Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber kedua atau sudah tersedia, bukan dari objek penelitian langsung. Teknik pengambilan datanya,
Studi Pustaka (Library Research)
Mengumpulkan data dari buku, jurnal, skripsi, artikel ilmiah, majalah, dan sumber tertulis lainnya.
Contoh:
- Mencari teori sosiologi tentang norma sosial di buku teks atau jurnal daring.
Dokumentasi (Document Analysis)
Mengambil data dari dokumen resmi, catatan, arsip, surat kabar, foto, video, atau rekaman.
Contoh:
- Arsip sekolah untuk melihat jumlah siswa tiap tahun.
- Foto kegiatan ekstrakurikuler untuk melihat interaksi sosial.
Studi Internet / Online Research
Mengumpulkan data dari sumber daring, seperti artikel berita, laporan pemerintah, website resmi, media sosial.
Contoh:
- Mengambil data jumlah pengguna media sosial di Indonesia dari situs resmi atau laporan riset online.
Studi Statistik / Laporan Resmi
Mengambil data dari publikasi resmi atau lembaga statistik, seperti BPS (Badan Pusat Statistik), laporan pemerintah, atau survei nasional.
Contoh:
- Meneliti angka kemiskinan, tingkat pendidikan, atau data kependudukan dari laporan BPS.
Jenis-Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitiannya,
Penelitian Deskriptif
Bertujuan menggambarkan fenomena sosial secara sistematis dan faktual tanpa mencari sebab-akibat.
Contoh: penelitian tentang gaya hidup remaja di perkotaan.
Penelitian Eksplanatif (Penjelasan)
Bertujuan menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel sosial.
Contoh: pengaruh media sosial terhadap tingkat partisipasi politik remaja.
Penelitian Eksploratif
Bertujuan menemukan gejala atau konsep baru yang belum banyak diteliti.
Contoh: eksplorasi bentuk interaksi sosial di komunitas metaverse.
Penelitian Evaluatif
Bertujuan menilai efektivitas suatu kebijakan atau program sosial.
Contoh: evaluasi keberhasilan program Keluarga Harapan (PKH) di daerah pedesaan.
Penelitian Komparatif
Bertujuan membandingkan dua atau lebih fenomena sosial.
Contoh: perbandingan pola konsumsi antara masyarakat kota dan desa.
Berdasarkan bentuk penelitiannya,
Penelitian Dasar (Basic Research)
Untuk mengembangkan teori atau pengetahuan baru tanpa mempertimbangkan penerapan langsung.
Contoh: penelitian teori tentang hubungan sosial dan kapital budaya Bourdieu.
Penelitian Terapan (Applied Research)
Untuk memecahkan masalah sosial praktis di masyarakat.
Contoh: penelitian solusi pengentasan kemiskinan berbasis kewirausahaan lokal.
Berdasarkan metode penelitiannya,
Penelitian Survei
Menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari banyak responden.
Contoh: survei opini masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Mengumpulkan data langsung melalui observasi atau wawancara di lokasi kejadian.
Contoh: observasi interaksi antar pedagang di pasar tradisional.
Penelitian Eksperimen
Meneliti pengaruh suatu variabel dengan memberikan perlakuan (treatment).
Contoh: eksperimen dampak pelatihan motivasi terhadap semangat kerja karyawan.
Berdasarkan waktu penelitiannya,
Penelitian Cross Sectional (Potong Lintang)
Dilakukan satu kali pada waktu tertentu untuk menggambarkan kondisi saat itu.
Contoh: survei tingkat penggunaan internet di kalangan siswa tahun 2025.
Penelitian Longitudinal
Dilakukan berulang dalam jangka waktu lama untuk melihat perubahan atau tren.
Contoh: studi perkembangan perilaku konsumsi remaja selama 10 tahun terakhir.
Berdasarkan sumber data penelitiannya,
Studi Kasus (Case Study)
Meneliti secara mendalam satu kasus atau unit sosial tertentu.
Contoh: studi kasus konflik sosial antarwarga di Desa Wadas.
Studi Pustaka (Library Research)
Menggunakan literatur, jurnal, dan dokumen sebagai sumber utama data.
Contoh: kajian pustaka teori modernisasi dalam konteks Indonesia.
Studi Historis (Historical Research)
Menganalisis peristiwa masa lalu untuk memahami perubahan sosial masa kini.
Contoh: penelitian tentang pengaruh kolonialisme terhadap struktur sosial Indonesia.
Berdasarkan hasil data penelitiannya,
Penelitian Kualitatif
Menghasilkan data deskriptif berupa kata, narasi, atau makna sosial.
Contoh: penelitian makna solidaritas dalam komunitas ojek online.
Penelitian Kuantitatif
Menghasilkan data berupa angka dan analisis statistik.
Contoh: penelitian pengaruh pendapatan terhadap tingkat pendidikan keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI