Mohon tunggu...
Alfian Wahyu Nugroho
Alfian Wahyu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis Artikel

Selamat membaca beragam tulisan yang menganalisis berbagai fenomena dengan teori-teori sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Analisis Sosiologi Perilaku Menyimpang, Media Sosial Menciptakan Komunitas Tabu (Grup Facebook Fantasi Sedarah)

18 Mei 2025   00:22 Diperbarui: 18 Mei 2025   00:22 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan di grup tersebut (Sumber: https://x.com/hashtag/Inses?src=hashtag_click)

Jika teman teman ingin menjelaskan bagaimana proses penyimpangannya terbentuk bagi pelaku, gunakan teori:

1. Teori Differential Association, Edwin H. Sutherland

  • Intinya, penyimpangan adalah hasil dari proses belajar melalui interaksi sosial. 
  • Gunakan untuk menjelaskan bagaimana anggota grup menyerap nilai-nilai menyimpang dari sesama anggota komunitas tertutup, hingga menjadikannya normal.
  • Cocok untuk menganalisis dinamika internal grup Fantasi Sedarah, proses komunikasi antar anggota, dan penyebaran nilai penyimpangan.

2. Teori Subkebudayaan Menyimpang

  • Intinya kelompok menyimpang menciptakan nilai dan norma sendiri yang bertentangan dengan budaya dominan.
  • Gunakan untuk menjelaskan kenapa grup ini membentuk komunitas tertutup dengan “norma alternatif” yang mengafirmasi penyimpangan.
  • Cocok untuk menganalisis struktur nilai dalam grup, simbol, bahasa khusus, dan budaya internal mereka.

Jika teman teman ingin memahami latar belakang, motivasi atau dorongan terciptanya penyimpangan tersebut, gunakan teori:

1. Disfungsi Struktur Sosial, Emile Durkheim

  • Intinya, penyimpangan bisa menunjukkan kegagalan lembaga sosial dan nilai kolektif.
  • Gunakan untuk menjelaskan bagaimana fenomena ini menjadi “alarm sosial” atas disfungsi nilai keluarga, norma moral, dan kontrol sosial digital.
  • Cocok untuk menganalisis fungsi kritik dan refleksi sosial dari fenomena penyimpangan ekstrem.

2. Anomie, Robert K. Merton

  • Intinya, ketidaksesuaian antara nilai sosial dan realitas individual melahirkan kekosongan norma (anomie).
  • Gunakan untuk menjelaskan bagaimana krisis moralitas atau kegagalan sistem nilai mendorong individu mencari pelampiasan pada perilaku ekstrem.
  • Gunakan juga untuk menjelaskan kenapa pelaku memilih jalur fantasi ekstrem sebagai bentuk pelarian atau “kreativitas menyimpang”.
  • Cocok untuk menganalisis kenapa masyarakat kehilangan makna sakral keluarga hingga menyimpang secara seksual.
  • Cocok juga untuk menganalisis bentuk pelarian melalui fantasi seksual dan kenapa itu dianggap “memuaskan”.

3. Teori Weber tentang Rasionalisasi dan Disenchantment

  • Intinya, dunia modern kehilangan nilai sakral, semua hal dirasionalisasi tanpa etika.
  • Gunakan untuk menjelaskan mengapa orang merasa bebas mengekspresikan fantasi ekstrem karena tidak ada nilai religius atau moral yang membatasi lagi.
  • Cocok untuk menganalisis dekonstruksi nilai keluarga dan absennya batas etis dalam dunia digital rasional.

Jika teman teman ingin memahami bagaimana rekasi dan tindakan masyarakat serta konsekuensi pada pelaku penyimpangan, gunakan teori:

1. Teori Labeling, Howard Becker

  • Intinya, penyimpangan terjadi ketika individu diberi label menyimpang oleh masyarakat.
  • Gunakan untuk menjelaskan efek sosial dari pelabelan terhadap anggota grup, termasuk mengapa mereka justru menguatkan identitas menyimpangnya.
  • Cocok untuk menganalisis reaksi publik, stigma, dan dampak pelabelan terhadap perilaku anggota.

2. Teori Kontrol Sosial, Travis Hirschi

  • Intinya, penyimpangan terjadi ketika ikatan sosial melemah (keluarga, sekolah, hukum).
  • Gunakan untuk menjelaskan kenapa individu di grup ini tak terikat lagi oleh norma umum karena lemahnya kontrol sosial eksternal.
  • Cocok untuk menganalisis absennya peran lembaga keluarga, hukum, dan sosial dalam mencegah penyimpangan.

Jadi, Fenomena grup Facebook Fantasi Sedarah bukan sekadar penyimpangan individu yang terisolasi ia adalah gejala sosial yang muncul dari retaknya struktur norma, pudarnya otoritas sosial, dan berkembangnya ruang-ruang digital yang memberi tempat bagi kelainan menjadi perlawanan. Melalui lensa teori-teori sosiologi penyimpangan, kita menyadari bahwa perilaku ganjil ini bukan muncul dari kehampaan, melainkan dari serangkaian proses sosial, tekanan struktural, pelabelan, hingga pembentukan subkultur alternatif yang menantang tatanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun