Mohon tunggu...
Alfi Syakila
Alfi Syakila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Terumbu Karang dan Perubahan Iklim

20 Mei 2018   21:29 Diperbarui: 20 Mei 2018   21:44 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terumbu karang dan asidifikasi

Persoalan saat ini yang juga menjadi penting adalah asidifikasi lautan, akibat meningkatnya kadar asam di laut. Hal ini bisa terjadi karena laut menyerap sekitar 25 persen dari emisi CO2 yang berada di udara. Emisi gas rumah kaca ini tidak terlepas dari aktifitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil. CO2 tersebut bereaksi dengan air laut untuk membentuk asam lemah (asam karbonat, H2CO3). 

Reaksi ini membuat kemampuan untuk reaksi pembentukan terumbu karang terhambat, juga organisme lainnya seperti udang, kerang, dan beberapa fitoplankton. Hal itu membuat spesies-spesies tersebut terhambat untuk melakukan reproduksi, dan pada beberapa titik, tingginya keasaman membuat beberapa koral mengalami pelarutan dan juga lapisan karang dari spesies di lautan5.

Dampak dari asidifikasi dan degradasi spesies di lautan akan menimbulkan efek yang membahayakan bagi keseimbangan keanekaragaman hayati di lautan dan juga jaring makanan yang tergantung dari keberadaan mereka. 

Disebutkan bahwa dalam sebuah studi di tahun 2013, terjadi peningkatan asidifikasi di lautan sekitar 26 persen, dibandingkan dengan tahun 1800, dengan daerah tertinggi yang mengalami hal tersebut berada di air dingin sekitar kutub dan pantai barat Amerika Serikat. Diperkirakan pada tahun 2100, tingkat asidifikasi akan menjadi 170 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 1800 kecuali kita melakukan langkah yang revolusioner dalam menurunkan emisi CO25.

Asidifikasi yang terjadi di lautan merupakan persoalan yang harus dicermati mengingat hal itu dapat mengurangi keanekaragaman hayati di lautan Indonesia.

Daftar Pustaka: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun