Mohon tunggu...
Alfan Fauzi Septrada
Alfan Fauzi Septrada Mohon Tunggu... -

Laki-laki dari planet Mars dan perempuan dari planet Venus.... tapi saya.... saya berasal dari planet Remaja. Peace Love and Gaul

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Nostalgia Playstation 1 (PSX)

9 Oktober 2013   16:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:46 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 98, saat saya masih kelas 1 SMP, Indonesia digemparkan dengan console game fenomenal Playstation 1 (PS1) aka PSX. Game yang mainnya pake kepingan CD ini telah menarik minat jutaan anak pada saat itu.

Saya sendiri mencoba memainkan PS1 di rental tak jauh dari sekolah. Waktu itu tarifnya dipatok 2000 rupiah per jam.

Berhubung  saya lagi seneng-senengnya sama sepak bola, maka game yang saya coba adalah FIFA 98 Road to worldcup. Eh di FIFA 98 ada timnas kita loh.

Gilaaaaa…… Untuk ukuran anak yang kesehariannya main video game 2 dimensi di komputer lawas, game di PS1 benar-benar bikin takjub.

“3 Dimensi reeeeek….. 3 Dimensi,” itulah perkataan saya kepada teman di sekolah perihal Game PS1. Bilangnya sambil pasang ekspresi gemes.

Setelah itu keseharian saya di SMP benar-benar tidak bisa dipisahkan dari PS1. Dan selama 3 tahun berkutat dengan rentalan PS,  banyak sekali kenangan-kenangan unik yang terjadi. Berikut beberapa diantaranya.

Game Paling Laris = Game Bola

Game paling polpuler pada saat itu adalah game bola seperti Winning Eleven atau FIFA Soccer. Pada mulanya FIFA 99 jadi game bola paling diminati. Lalu “International Superstar Soccer Pro 98 Exhibition” mencuri perhatian karena game play-nya yang lebih asik.

Dan sejak ISS Pro Evolution Soccer membahana, FIFA Soccer pun tenggelam. Terlebih saat Winning Eleven (WE) 4 keluar.

WE4 ini adalah game yang sering banget saya mainkan dengan teman baik saya pas kelas 2 SMP. Saat itu teman saya seneng banget pakai Nigeria dengan formasi 4-3-3. Di ujung tombak pake Kanu yang ditopang Babangida dan Amokachi di sayap kiri dan kanan. Nyerangnya pake lewat serangan dari sisi lapangan lalu di crossing dan goal. Hampir 90% goalnya dari skema model begitu.

Kunci terpenting dari Winning Eleven 4 ini adalah speed. Bahkan pemain seperti Roberto Carlos yang posisi sejatinya adalah Back malah dipasang sebagai striker karena speed-nya yang bak kijang. Hal inilah yang membuat kami sering mengumpulkan pemain dengan nilai speed 9 dalam satu tim di Master League. Ngaku deh loe!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun