Mohon tunggu...
Suryana Alfathah
Suryana Alfathah Mohon Tunggu... Freelancer - Santrizen Millenial

Kaum rebahan ras terkuat kedua di bumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Diri tentang Maulid Nabi

21 Oktober 2021   06:59 Diperbarui: 21 Oktober 2021   07:05 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Seharusnya lebih antusias dan bersuka cita supaya kita mendapat syafa'at dan pertolongan Nabi di hari kiamat nanti. Karena tak ada satupun orang yang rela menolong kita di hari akhir nanti, mereka akan sibuk memikirkan diri mereka sendiri. Terkecuali satu orang, yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW. Bahkan menjelang wafat pun beliau masih saja khawatir terhadap nasib umatnya dengan menyebut, "umatii.." beberapa kali. Maka sudah sepantasnya kita mencintai dan meneladani sosok yang sejak dahulu telah menyayangi dan mencintai kita apa adanya.

Sebagai refleksi diri berarti peringatan Maulid Nabi ini menjadi sebuah pelajaran suri tauladan yang sangat agung. Dimana kita sebagai manusia fitrahnya adalah seorang hamba yang lemah di hadapan Allah. Sehingga dengan memahami esensi Maulid Nabi dapat memberikan kesadaran bahwa tujuan hidup kita hanyalah beribadah kepada Allah dengan cara menjalani hidup seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW agar hidup manusia mendapat kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akhirat kelak. Shollu 'Alan Nabi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun