Mohon tunggu...
Alfasrin
Alfasrin Mohon Tunggu... Lainnya - Unpredictable

XXIX! Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Sumatera Barat 2018, Duta Anak Kota Sawahlunto dan Duta Anak Provinsi Sumatera Barat 2019, Penulis buku "Alfa" dan "Segmen-Segmen Kehidupan", Pemilik akun Instagram @manotebook

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sawahlunto Warisan Dunia: Kejayaan Masa Lalu, Kini, dan Esok

20 Desember 2020   07:58 Diperbarui: 20 Desember 2020   19:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto | dokpri

Banyak gedung bekas industri pertambangan batu bara yang terbengkalai menambah kesan horor di kota dengan luas 273,45 km ini. Belum lagi hawa mistis yang muncul akibat banyaknya orang rantai yang terbunuh disebabkan kerja rodi yang dilakukan pada zaman penjajahan dulu.

Pada tahun 2003 ditetapkannya visi baru untuk membangun daerah yakni mewujudkan Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, Sawahlunto pun berbenah. Sejumlah cagar budaya, kereta api, termasuk lubang tambang di kota arang ini direvitalisasi.

Ir. H. Amran Nur memimpin Sawahlunto mengubah haluan dari yang dulunya dikenal sebagai kota tambang sekarang lebih dikenal dengan sebutan "Kota Wisata" dengan memanfaatkan gedung peninggalan Belanda, danau bekas tambang, membangun pemandian umum, dan keindahan alam Sawahlunto dengan topografi berbukitnya serta memberdayakan kerajinan daerah sekaligus dengan keramahan penduduknya menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. 

Waktu terus berjalan hingga akhirnya, tepat pada tanggal 6 Juli 2019, Sawahlunto kembali membuka mata setiap orang dan dunia dengan menjadi Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Perjuangan yang dimulai dari tahun 2015 ini pun membuahkan hasil. Lalu, bagaimana dengan esok?

Dengan diresmikannya Kota Sawahlunto masuk daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO dalam pergelaran Sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia, di Kota Baku, Azerbaijan sekaligus sebagai hasil perjuangan sebuah kota yang dulunya berjaya dengan tambangnya, lalu sempat mati dan hidup lagi dengan wajah baru. 

Dengan demikian, menandakan bahwa visi Kota Sawahlunto yakni Menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya terwujud. Maka, tugas kita selanjutnya adalah menjaga julukan ini agar lestari demi menyongsong kejayaan Sawahlunto pada masa lalu, masa kini dan masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Lindayanti, dkk. 2017. Kota Sawahlunto, Jalur Kereta Api, Dan Pelabuhan Telukbayur: Tiga Serangkai dalam Sejarah Pertambangan Batubara Ombilin di Sumatera Barat. Padang : Minangkabau Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun