Mohon tunggu...
Alfa Riezie
Alfa Riezie Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengarang yang suka ihi uhu

Muhammad Alfariezie, nama yang memiliki arti sebagai Kesatria Paling Mulia. Semua itu sudah ada yang mengatur. Siapakah dan di manakah sesuatu itu? Di dalam perasaan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mereka Terlihat Membanggakan

19 Januari 2021   01:18 Diperbarui: 19 Januari 2021   01:25 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image By Muhammad Alfariezie


Orang-orang berjualan ayam, daging sapi, sayur mayur hingga buah di dalam pasar. Mereka terlihat tegar, membanggakan, sehat serta hidup berkecukupan meski tempat mencari nafkahnya becek, berbau dan tidak asyik untuk bersenang-senang dan bersantai. Tawa dan suara lantang tawar menawar serta tangan-tangan yang mengusir lalat tak pernah berhenti. Pasar ini selalu ramai sejak pagi hingga fajar mengembang.

"Tuan, kemana orang-orang ini mencari uang jika tempat ini berganti gedung julang yang bersih dan penuh kertas administrasi. Anak-anak mereka, puan. Apakah engkau gembira melihat jutaan anak putus sekolah dan menjadi pengamen, badut dan penjual koran di Lampu merah. Bahkan, bisa saja mencuri dan menjual narkoba."

Di sini, sungguh penuh warna. Ada kangkung dan bayam berwarna hijau, ikan yang silver dan sedikit abu-abu bernuansa segar hingga putihnya kelapa yang menjadi kecil karena telah diserut. Kualitas bahan makanan tersebut sangat terjaga. Pasti sang penjual selalu mengusir lalat yang ingin hinggap. Mereka mengusir serangga hitam itu menggunakan tali-tali hula-hula hingga sebungkus air yang digantung tepat di atas dagangan.

"Sayang sekali bila tempat ini menjadi supermarket. Di sini, tukar menukar uang langsung dengan penjual dan pembeli sehingga ada interaksi. Tawar menawar itu selalu disertai senyum dan tawa. Meski, kadang ada yang tak jadi membeli lantaran tidak menemukan kecocokan harga. Tapi, kata para bijaksana, disitulah manusia bisa menemukan kegembiraan."

Langit nampak tiba-tiba mendung. Barangkali sebentar lagi hujan. Namun, para penjual tak akan pulang. Mereka membuka payung berukuran besar dan ada yang memasang terpal secara beramai-ramai dan bersama-sama.

2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun