Mohon tunggu...
Alfa Anisa
Alfa Anisa Mohon Tunggu... Penulis Blitar

Saat sedang sendirian, lebih suka menikmati waktu untuk berimajinasi, melamun dan menyendiri.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Cerita Saat Riset Kepenulisan, Nyaris Diikuti Makhluk Gaib

23 April 2025   09:57 Diperbarui: 23 April 2025   09:57 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ceritanya beberapa waktu lalu, sekitar jumat pertama di Bulan April, aku memutuskan untuk melakukan riset kepenulisan ke beberapa makam tokoh yang pernah mbabat sebuah desa.

 Riset kala itu aku mengajak teman indigo untuk membantuku melihat hal-hal mistis saat berada di pemakaman sakral, karena kebetulan aku menulis genre horror.

Saat berada di makam pertama, semua seperti dilancarkan. Mulai dari lokasi yang mudah ditemukan, saat pergi meminta izin ke makam tokoh yang pertama juga tak ada gangguan sama sekali. Hanya saja di makam ini kata teman indigo ada 3 sosok kakek tua yang ukuran tubuhnya sekitar 5 meter lebih untuk menjaga makam tokoh tersebut.

Nah, hal mistis justru terjadi saat di makam kedua ini karena lokasinya yang terpencil, berada di daerah pekarangan yang jarang dibersihkan. Beberapa hal mistis diantaranya:

  • Tempatnya berada di sebuah pekarangan yang jarang dibersihkan.

Lokasi makam kedua ini agak sulit ditemukan karena berada di gang kecil belakang rumah warga. Pemakamannya juga berada di daerah pekarangan yang rimbun pohon bambu, pohon pisang, dan semak belukar, bahkan ada pohon tumbang yang belum dibersihkan.

  • Ada bentuk nisan yang aneh, bukan pipih tapi memanjang seperti tongkat.

Padahal makam tokoh desa yang harus kudatangi berada di cungkup lawas di bagian barat, tapi justru aku tertarik  dengan makam yang memiliki nisan berbeda. Seperti tombak berwarna hijau tosca. Konon katanya makam tersebut memiliki rajah milik pejuang kemerdekaan di masa lalu.

  • Pohon tumbang jadi saksi penghalang masuk ke makam

Awalnya aku sempat ingin masuk ke makam tokoh desa yang jaraknya 5 meter dari pohon tumbang yang menutup jalan masuk ke makam. Namun, teman indigo mengingatkan agar aku mengurungkan niat memasuki pemakaman karena sebenarnya ada sosok makhluk besar yang melarang masuk.

Katanya seperti mengatakan begini, "Awas saja kalau masuk, titenono." 

Karena aku tak bisa melihat hal-hal gaib, aku hanya mengikuti sarannya meski dalam hati sebenarnya ingin masuk. Tapi katanya jika aku memaksa, nantinya diikuti dan bahkan bisa membuat kita celaka dalam perjalanan.

Tiga hal tersebut membuatku sempat ingin mengurungkan niat untuk tidak melanjutkan ke makam ke tiga. Namun aku menyakinkan diri sendiri kalau riset kepenulisan harus diselesaikan hari itu juga apapun yang terjadi.

Benar saja, di makam ketiga lokasinya memang tak terpencil, hanya terasa kering dan sepi, jauh berbeda dengan makam biasanya. Di lokasi ketiga ini penduduknya masih percaya sebuah larangan pintu menghadap utara.

Saat aku berkeliling di dusun tersebut, ternyata memang tak ada rumah yang pintunya menghadap ke utara. Dusun ini terdapat di sebuah Kota Blitar. Saat kutanyakan teman indigo, dia hanya mengatakan bahwa ada benda terkutuk yang tersimpan di makam ketiga.

Benda terkutuk tersebut berupa tusuk konde dan cincin yang ada jarumnya mirip seperti milik penari. Aku jadi teringat pernah baca di sebuah situs kalau dulu dusun ini pernah didatangi seorang penari tayub, penari ini juga membantu memerangi penjajah Belanda.

Dari makam ketiga ini aku belajar banyak hal, bahwa tidak sembarangan orang bisa membuat benda terkutuk karena harus memiliki ambisi kuat agar bisa mewujudkan benda yang sesuai keinginan. Katanya, mirip benda sihir namun berasal dari Jawa.

Kamu bisa baca selengkapnya tentang ekspedisi ke makam tokoh desa yang ada di Blitar DI SINI. Tak hanya berupa ebook, namun ada juga video ekspedisi langsung ke lokasi.***

 

 

@cerita.horornyata Ini cerita jumat pertama di Bulan April 2025. Masih nuansa lebaran, tapi kala itu harus tetap menyelesaikan pekerjaan. Alhasil sambil riset lapangan, mulai dari tanya ke warga sekitar, sampai ziarah ke makam tokoh yang mbabat desa. Di makam kedua, aku sempat mengalami hal aneh karena dilarang masuk lebih jauh ke makam. Awalnya aku keras kepala, karena ingin melengkapi bahan tulisan dari buku-buku. Tapi, sama teman indigo justru mengajakku untuk bergegas pergi karena ada yang berniat jahat jika aku sampai melewati pohon tumbang itu. Ya, pohon tumbang yang rubuh di jalan berpaving menuju tokoh yang mbabat desa itu seolah sebagai peringatan pertama. Selengkapnya baca link di bio. #fypage #ceritahororku #ceritahoror #horor #makhlukgaib orijinal ses - Anime Songs

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun