Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sokongan Teknologi dalam Realisasi Kehidupan di Mars

17 Agustus 2019   05:33 Diperbarui: 17 Agustus 2019   05:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kehidupan Planet Mars (Sumber: kit8.net)

Seorang profesor fisika dari University of Manchester pernah menyatakan satu-satunya planet yang mungkin akan ditempati manusia di masa mendatang adalah Planet Mars.

Brian Cox sang fisikawan dalam tulisannya meyakini di masa lalu bahwa Mars pernah mendukung adanya kehidupan. Selain Cox, para jenius seperti Jeff Bezos dan Elon Musk berada dalam satu jalur dalam mewujudkan kehidupan di Mars.

Banyak aspek yang harus dipenuhi sebelum kehidupan manusia dapat bergeser ke Mars, terutama yang berkaitan dengan teknologi serta keselamatan baik selama perjalanan maupun setelah tiba di lokasi.

Elon Musk terus berupaya merealisasikan kolonisasi manusia di Mars. Tujuannya untuk menciptakan tempat tinggal cadangan bagi manusia yang akan dibangun disana.

Hal tersebut juga dilakukan dalam rangka menyelamatkan spesies yang ada di muka bumi. Lembaga pemerintahan pun turut ingin mewujudkan hal ini.

Agensi Pemerintah NASA telah memiliki sebuah robot semi otonom yang menyerupai wujud 'Iron Man' yang diberi nama Valkyrie. Hal ini dilakukan dalam mewujudkan program eksplorasi Planet Mars milik NASA pada tahun depan.

Musk melalui perusahaan SpaceX telah merancang roket daur ulang yang mampu mengangkut logistik dan manusia bernama Starship menuju Mars. Dalam waktu dekat tepatnya 2020 kelak, Starship akan melakukan orbit pertama di sekitar bumi.

Selanjutnya, pada tahun 2022 akan meluncurkan misi kargo dan 2024 mendatang apabila sukses akan melakukan misi berawak menuju ke Mars.

CEO SpaceX tersebut bahkan telah membuat rancangan anggaran dalam membangun sebuah kota di planet merah.

Dikutip dari Gadget Now, anggaran yang dibutuhkan menurut Musk yakni sekitar 143 ribu triliun rupiah. Setara dengan 10 persen dari anggaran militer Amerika Serikat tahun 2019 dan tiga kali lipat pendapatan pajak AS pada tahun lalu.

Meski demikian ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian terlebih dahulu, yakni masalah keamanan dan kesehatan para astronot yang akan mengarungi luar angkasa.

Sinar radiasi berbahaya yang masuk ke bumi dapat diminimalisir dengan keberadaan atmosfer dan magnet bumi. Namun, lain halnya jika melihat keadaan planet merah tersebut yang tidak memiliki hal serupa.

Para astronot yang berada di International Space Station (ISS) dengan jarak yang terlampau dekat dengan bumi saja berpotensi terpapar radiasi 200 kali lipat lebih besar daripada ketika berada di bumi.

Situasi ketidakpastian masih menyelimuti bagaimana perjalanan menuju Mars. Kondisi radiasi di luar bumi serta efek jangka panjang yang akan diterima sejauh ini belum ada hasil penelitian yang menyajikan data konkret.

Dalam beberapa dekade mendatang, mungkin akan tersedia perjalanan menuju planet merah secara komersial seperti yang tengah menjadi perbincangan hangat. Beberapa pihak mengaku telah memesan tiket untuk berkunjung ke planet tersebut.

Harus diakui bahwa manusia memerlukan tempat berlindung cadangan selain Bumi mengingat kondisinya yang semakin tua dan memprihatinkan. Apabila tidak dipersiapkan dari sekarang, tentu berpotensi mengancam kehidupan selanjutnya.

Dengan dukungan teknologi di era digitalisasi, perjalanan menuju Mars kian hari akan semakin nyata. Walaupun begitu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama sebelum manusia menginjakkan kaki di planet selain Bumi.

Bogor, 17 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun