Mohon tunggu...
Al Fiqh
Al Fiqh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak Bangsa

Manusia alam, pembaca, penulis artikel dan puisi. Hanya sekedar gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum: Peran Guru dalam Pengembangannya

28 Juni 2022   06:49 Diperbarui: 28 Juni 2022   07:46 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengembangan Kurikulum | Sumber: educalprogram.org

Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, guru merupakan ujung tombak keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Hal itu di ketahui bahwa, kewajiban seorang guru atau pendidik tidak hanya berlangsung pada penyampaian isi atau materi yang akan dituju.

Di sisi lain, globalisasi dalam pendidikan yang semakin bermunculan menjadi salah satu permasalahan yang begitu serius. Melihat hal serupa yang begitu berpengaruh seperti hal nya teknologi yang sampai saat ini semakin memperoleh peluang untuk mengubah prinsip dalam berpikir dan bertindak seseorang, menjadikan peran seorang guru begitu harus dipertanyakan, sebagai dampak timbulnya nilai karakter pada peserta didik.

Dengan begitu pertanyaannya yakni seperti apa yang dimaksud dengan profesional seorang guru? Serta bagaimana peranan guru dalam mengelola dan mengembangkan kurikulum pembelajaran PAI sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan seorang peserta didik?

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Pasal 10 menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dengan begitu keahlian dari seorang guru sangat diperlukan mengingat guru sebagai motivator, pengembang, penyusun, pembimbing dan lain sebagainya dalam kebutuhan-kebutuhan peserta didik.

Menurut Hamdan (2014: 119) berkat keahlian, keterampilan dan kemampuan seninya dalam mengajar, guru mampu menciptakan situasi belajar yang aktif, menggairahkan penuh kesungguhan dan mampu mendorong kreativitas anak. [1] Maka dengan begitu profesional seorang guru tidak hanya diukur dari seberapa tepat dalam menyampaikan materi dan penggunaan waktu, melainkan bagaimana seorang guru dapat memberikan dan mengajak seorang anak dalam menciptakan suasana pembelajaran dengan sebaik mungkin.

Berhubungan dengan pengembangan kurikulum, sebagai bahan penyampaian informasi kepada seorang peserta didik, guru PAI memiliki peran yang begitu besar didalamnya. 

Dalam bentuk kurikulum makro yang ditetapkan secara nasional dan pengembangan kurikulum secara tingkat kelembagaan menjadi pedoman seorang guru dalam mengembangkan kurikulum dalam tingkat mata pelajaran dan pengembangan program operasional didalam kelas.

Adapun dalam merancang suatu program atau kurikulum yang dapat mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat menurut Hidayat (2019: 152) yakni dengan memperhatikan dua dimensi, yaitu; Pertama, Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan. Kedua, Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah. [2]

Dengan begitu menurut Juanda (2014: 26-29) dalam pengelolaannya, guru PAI dapat mengembangkan kurikulum baik secara sentralisasi, desentralisasi dan sentral-desentral. [3]  Sedangkan menurut Murray Printr (1993) sebagaimana yang dikutip oleh Wina Sanjaya (2013: 28-30), peran guru PAI dalam pengembangan kurikulum di dalam tatanan kelas atau program operasional kelas adalah sebagai berikut:[4]

1.Sebagai pelaksana (implementer) kurikulum

2.Sebagai penyelaras (adapter) kurikulum

3.Sebagai pengembang (developer) kurikulum

4.Peran guru sebagai peneliti (researcher) kurikulum

Oleh karena itu, seorang guru menjadi kunci utama kesuksesan dalam pendidikan jikalau mampu dalam memberikan pengaruh serta dampak pembelajaran yang sangat besar dalam diri seorang siswa. Sehingga dalam pengaplikasiannya, kurikulum tidak hanya menjadi sebuah kitab kuno yang hanya dapat digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan, melainkan menjadi sumber pedoman bagaimana seorang guru dapat mengembangkan kurikulum pembelajaran secara faktual dalam era modern saat ini.

Sebagaimana Rahmat Hidayat & Abdillah (2019: 41), sesuai dengan analisis penulis dalam bukunya maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, yakni antara lain:[5]

1. Pengembangan kurikulum dan isi pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta pengembangan nilai-nilai budaya bangsa.

2. Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak.

3. Isi kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang.

4. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.

5. Kurikulum yang mengacu pada standar nasional yang berlaku secara nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat.

Gambar: Ilustrasi pengembangan kurikulum dari berbagai aspek | Sumber: pngwing.com
Gambar: Ilustrasi pengembangan kurikulum dari berbagai aspek | Sumber: pngwing.com

Referensi:

[1] Hamdan. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI): Teori Dan Praktek (Banjarmasin: IAIN ANTASARI PRESS, 2014).

[2] Rahmat Hidayat & Abdillah. Ilmu Pendidikan: Konsep, Teori dan Aplikasinya (Palembang: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019).

[3] Anda Juanda. Landasan Kurikulum & Pembelajaran (Bandung: CV.CONFIDENT, 2014).

[4] Wina Sanjaya. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013).

[5] Rahmat Hidayat. Ibid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun