Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Visi yang Menjadi Abadi

27 Agustus 2022   08:56 Diperbarui: 27 Agustus 2022   08:59 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walt Disney (Sumber: Britannica via kompas.com) 

Di sini generasi yang lebih tua dapat menangkap kembali nostalgia zaman lampau mereka, dan generasi yang lebih muda bisa menikmati tantangan masa depan. Di sinilah keindahan-keindahan alam dan manusia dapat dilihat dan dipahami semua orang. Disneyland didasarkan pada didedikasikan untuk meraih cita-cita dan impian-impian. Dan Disneyland secara unik diperlengkapi untuk mendramatisir impian-impian dan fakta-fakta tersebut, mengirimkannya kepada  semua orang untuk menjadi sumber keberanian dan inspirasi.

Sekarang kita mengenal tokoh kartun seperti Mickey Mouse, Donald Bebek, Donal, Gufi dan Pluto , film Snow White and the Seven Dwarfs (Putri Salju dan Tujuh kurcaci), Pinocchio, Alice in Wonderland dan Peter Pan.

Ketika pada tahun 1934 Walt hendak membuat film animasi untuk Snow White and the Seven Dwarfs mereka menertawakan rencananya. Mereka menyebutnya "Disney's Folly" (Kebodohan Disney) dan yakin bahwa proyek ini akan menghancurkannya. Tetapi dasar keras Kepala. Ia jalan terus. Setelah 3 tahun berproses dan ditayangkan perdana, penonton memberinya standing ovation. Ini menjadi film animasi buatan Amerika Serikat dengan teknologi technicolor yang pertama.

Di sinilah menurut Frans kita dapat melihat perbedaan antara orientasi seorang pemimpin dan manajer. Sebagai manajer Roy tidak berani menanggung resiko bila terjadi kerugian. Ia memberi uang sebesar risiko yang ingin ditanggungnya.

Walt, menurut Frans tidak takut bereksperimen dan menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki mutu film. Ia seorang inovator yang mempunyai kemampuan mendorong serta menyemangati orang-orang yang bekerja dengan dia agar juga menjadi inovatif.

Studio-nya senantiasa "on the move", diliputi suasana penuh gairah orang-orang yang bekerja di situ. Walt menginginkan studionya senantiasa berada pada ambang batas kemampuan teknologi di bidang seni animasi dan dia tidak pernah menjadi mangsa dari SOP yang kaku dan kering dalam melakukan sesuatu.

Selain itu, Walt tidak  pernah berminat "making money" sebagai tujuan, melainkan sebagai sarana untuk memproduksi film-film yang lebih bermutu.

"Kegairahan Walt terhadap proses kreatif  menular seperti virus dan menyebar di kalangan orang-orang yang bekerja dengan dirinya. Mereka lebih berdedikasi pada seni daripada masalah laba-rugi perusahaan," kata Frans.

Meskipun demikian Walt sadar pentingnya memperhatikan detail. Contoh, Walt menghabiskan waktu hampir enam bulan lamanya untuk menyelesaikan satu bagian sepanjang hanya tiga menit dalam Snow White (Puteri Salju). Ini adalah episode di mana orang-orang kerdil berjalan melewati hutan sambil menyanyikan "Heigh-Ho".  Walt menyadari kalau pipi sang Puteri Salju terlihat terlalu pucat.

Maka orang-orangnya harus memperbaiki gambar-gambar yang ada, puluhan ribu jumlahnya, padahal film itu harus ditayangkan dalam bioskop-bioskop dalam kurun waktu yang tidak lama lagi. Bayangkan berapa banyak lagi biaya yang harus dikeluarkan? Semua demi cita-cita, demi visi ke depan yang diidam-idamkan.

(sumber:pegipegi.com) 
(sumber:pegipegi.com) 

 Ada yang mengatakan bahwa rahasia sukses  Walt Disney adalah justru karena dia tidak berhitung untung-rugi. Uang bagi Walt hanyalah sarana, bukanlah tujuan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun