Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Visi yang Menjadi Abadi

27 Agustus 2022   08:56 Diperbarui: 27 Agustus 2022   08:59 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walt Disney (Sumber: Britannica via kompas.com) 

I dream, I test my dreams against my beliefs, I dare to take risks, and I execute my vision to make those dreams come true. (Walter E. Disney)

"Saya bermimpi, saya menguji mimpi tersebut (dengan keyakinan saya), saya berani mengambil risiko, dan saya melaksanakan visi saya untuk membuat mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan," kata Walter E. Disney atau Walt Disney. Visi inilah yang  mendoronganya berbisnis di bidang hiburan untuk membuat orang lain bahagia.

Walt Disney memegang kredo, setiap orang di dunia mempunyai hak bergembira dan berbahagia.  "We are selling happiness!(Kami menjual kebahagiaan!)"tandasnya.

Disneyland

Visi yang kuat dapat mempengaruhi orang lain. Itu yang dilakukan Walt Disney. Suatu kali ia  berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan memulai proyek tersebut, ia dianggap sinting, bahkan oleh para bankir yang akan meminjaminya uang.

Perseteruan paling panas adalah dengan Roy O. Disney, abangnya. Roy tak mau merogoh koceknya untuk membiayai mega proyek Disney. Walt hanya diberi 10 ribu dollar.

Tetapi Walt sangat yakin dengan visi-nya itu. Ia menjaminkan polis asuransi jiwanya sendiri untuk mendapatkan pinjaman sejumlah $100,000. Rumah liburannya di Palm Springs, California ia lego. Ia juga mencari dana melalui serial TV-nya, Disneyland, di jaringan televisi ABC.

Dalam buku Walt Disney: An American Tradition (New York, Simon & Schuster, 1978) ia membayangkan bahwa Disneyland akan berupa semacam sebuah "fair", sebuah "exhibition", sebuah "playground", sebuah "community center", sebuah "museum fakta-fakta yang hidup", sebuah tempat pertunjukan "beauty and magic".

"Disneyland akan dipenuhi dengan capaian-capaian, sukacita dan harapan bagi dunia di mana kita hidup. Dan Disneyland akan mengingatkan kita dan menunjukkan kepada kita bagaimana membuat keindahan-keindahan itu menjadi bagian dari kehidupan kita," demikian Walt Disney.

Penulis tentang kepemimpinan Frans Indrapaja mengatakan, Disneyland sebenarnya adalah ide yang sederhana dari Walt Disney. Baginya, Disneyland akan menjadi sebuah tempat bagi orang-orang untuk menemukan kebahagiaan dan pengetahuan. Disneyland akan menjadi sebuah tempat bagi para orangtua dan anak-anak untuk meluangkan waktu-waktu yang menyenangkan sebagai teman satu sama lain; sebuah tempat bagi para guru dan murid guna menemukan cara-cara yang lebih baik untuk menumbuhkan pengertian dan pendidikan.

Disneyland Hongkong (Sumber: www.maayalegaspi.com)
Disneyland Hongkong (Sumber: www.maayalegaspi.com)

Di sini generasi yang lebih tua dapat menangkap kembali nostalgia zaman lampau mereka, dan generasi yang lebih muda bisa menikmati tantangan masa depan. Di sinilah keindahan-keindahan alam dan manusia dapat dilihat dan dipahami semua orang. Disneyland didasarkan pada didedikasikan untuk meraih cita-cita dan impian-impian. Dan Disneyland secara unik diperlengkapi untuk mendramatisir impian-impian dan fakta-fakta tersebut, mengirimkannya kepada  semua orang untuk menjadi sumber keberanian dan inspirasi.

Sekarang kita mengenal tokoh kartun seperti Mickey Mouse, Donald Bebek, Donal, Gufi dan Pluto , film Snow White and the Seven Dwarfs (Putri Salju dan Tujuh kurcaci), Pinocchio, Alice in Wonderland dan Peter Pan.

Ketika pada tahun 1934 Walt hendak membuat film animasi untuk Snow White and the Seven Dwarfs mereka menertawakan rencananya. Mereka menyebutnya "Disney's Folly" (Kebodohan Disney) dan yakin bahwa proyek ini akan menghancurkannya. Tetapi dasar keras Kepala. Ia jalan terus. Setelah 3 tahun berproses dan ditayangkan perdana, penonton memberinya standing ovation. Ini menjadi film animasi buatan Amerika Serikat dengan teknologi technicolor yang pertama.

Di sinilah menurut Frans kita dapat melihat perbedaan antara orientasi seorang pemimpin dan manajer. Sebagai manajer Roy tidak berani menanggung resiko bila terjadi kerugian. Ia memberi uang sebesar risiko yang ingin ditanggungnya.

Walt, menurut Frans tidak takut bereksperimen dan menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki mutu film. Ia seorang inovator yang mempunyai kemampuan mendorong serta menyemangati orang-orang yang bekerja dengan dia agar juga menjadi inovatif.

Studio-nya senantiasa "on the move", diliputi suasana penuh gairah orang-orang yang bekerja di situ. Walt menginginkan studionya senantiasa berada pada ambang batas kemampuan teknologi di bidang seni animasi dan dia tidak pernah menjadi mangsa dari SOP yang kaku dan kering dalam melakukan sesuatu.

Selain itu, Walt tidak  pernah berminat "making money" sebagai tujuan, melainkan sebagai sarana untuk memproduksi film-film yang lebih bermutu.

"Kegairahan Walt terhadap proses kreatif  menular seperti virus dan menyebar di kalangan orang-orang yang bekerja dengan dirinya. Mereka lebih berdedikasi pada seni daripada masalah laba-rugi perusahaan," kata Frans.

Meskipun demikian Walt sadar pentingnya memperhatikan detail. Contoh, Walt menghabiskan waktu hampir enam bulan lamanya untuk menyelesaikan satu bagian sepanjang hanya tiga menit dalam Snow White (Puteri Salju). Ini adalah episode di mana orang-orang kerdil berjalan melewati hutan sambil menyanyikan "Heigh-Ho".  Walt menyadari kalau pipi sang Puteri Salju terlihat terlalu pucat.

Maka orang-orangnya harus memperbaiki gambar-gambar yang ada, puluhan ribu jumlahnya, padahal film itu harus ditayangkan dalam bioskop-bioskop dalam kurun waktu yang tidak lama lagi. Bayangkan berapa banyak lagi biaya yang harus dikeluarkan? Semua demi cita-cita, demi visi ke depan yang diidam-idamkan.

(sumber:pegipegi.com) 
(sumber:pegipegi.com) 

 Ada yang mengatakan bahwa rahasia sukses  Walt Disney adalah justru karena dia tidak berhitung untung-rugi. Uang bagi Walt hanyalah sarana, bukanlah tujuan!

Menularkan Motivasi

Ia lebih concern memilih orang-orang bertalenta yang bekerja dengannya. Dia mengelilingi dirinya dengan orang-orang kreatif.  Walt menanamkan dalam diri mereka bahwa mereka adalah pionir-pionir yang mengubah sifat media massa.  Satu cara yang digunakan Walt guna menginspirasikan komitmen kuat di antara para pengikutnya adalah melalui komitmen dirinya sendiri kepada upaya pengembangan dan keterlibatan kreatif mereka dalam pekerjaan di studio.

Untuk mendorong terbentuknya ikatan yang lebih erat dengan stafnya, kata Frans, Walt menekankan perlunya saling menyapa dengan nama pertama (first name, bukan family name). Misalnya atasan yang bernama Mr. Thomas Crouse dipanggil saja Tom, bukan Mr. Crouse.

(sumber:hulutrip.com) 
(sumber:hulutrip.com) 

Walt juga melakukan "blusukan" untuk melihat kemajuan pekerjaan mereka. Selama mereka menghasilkan karya yang baik, Walt akan bersikap toleran terhadap apa saja, kecuali "kemalasan", "ketidak-jujuran" dan  "sikap yang negatif".

Saat ini Disneyland tidak hanya ada di California tetapi juga di Florida,  Tokyo, Hong Kong, Shanghai dan Paris. Perusahaan yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney Company,  memiliki pendapatan tahunan sekitar 35 miliar dollar. Walt Disney telah memenangkan 26 Academy Awards dari 59 nominasi serta 7 Emmy Awards.

Tokoh-tokoh animasi yang mereka ciptakan menjadi abadi, seperti namanya yang dikenang abadi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun