Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perempuan Kuat dari Tepi Sungai Yangoon

11 Agustus 2022   06:47 Diperbarui: 11 Agustus 2022   06:59 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aung San Suu Kyi (Sumber: Kompas.com)

Perempuan kuat dari Burma, sebutan lain untuk Myanmar, demikian Aung San Suu Kyi (kini 77 tahun)  dijuluki. Peristiwa pedih tak membuatnya menyerah. Tekanan politik, beragam tuduhan, percobaan pembunuhan dan rupa-rupa intimidasi  tak membuatnya patah  semangat. 

Bahkan tahanan rumah yang membuat geraknya terbatas dan jarang bertemu orang lain selama 15 tahun  semakin menjernihkan tujuan perjuangannya. Bagi Suu Kyi, demokrasi harus menggantikan kediktatoran militer di Burma.

Awal Februari 2021 lalu Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima militer Myanmar melancarkan kudeta. Ia menangkap Suu Kyi dan para pemimpin sipil lainnya, serta mengangkat Myint Swe, wakil presiden, seorang mantan tentara berpangkat jenderal,  sebagai penjabat presiden kondisi darurat dinyatakan berakhir. 

Kudeta dilakukan karena sang jenderal menuduh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yakni Partai  Suu Kyi yang menang besar dalam Pemilu 2020 lalu, dituduh curang. Ia mengklaim menemukan 10 juta pelanggaran dan Suu Kyi bisa dihukum kurang-lebih 150 tahun atas pelanggaran tersebut.

Dikutip dari laman Kompas.com,  Suu Kyi kini dipindahkan dari tahanan rumah ke sel isolasi di kompleks penjara Naypyidaw seperti dikatakan juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun, Kamis (23/6/2022).

"Sesuai dengan hukum pidana, Aung San Suu Kyi ditahan di sel isolasi di penjara sejak Rabu (22/6/2022)," kata Zaw Min Tun seperti dikutip Kompas.com dari  AFP.

***

Pada 1947, saat Suu Kyi berusia 2 tahun, Aung San, ayahnya,  tewas dibunuh lawan politik. Padahal ayah Suu Kyi  adalah salah satu tokoh  yang berjasa menegosiasikan kemerdekaan Burma dari Inggris. 

Aung San pula yang mendirikan tentara modern Burma. Cuplikan tentang peristiwa penembakan ayahnya ini dapat ditonton dalam film The Lady (2011). Michelle Yeoh berperan sebagai Suu Kyi.

Poster Film
Poster Film "The Lady" (Sumber: Tribunnewswiki.com)

Dalam film semi dokumenter tentang perjuangan Suu Kyi  ini digambarkan rupa-rupa  intimidasi yang dilancarkan junta militer kepada dirinya. Antara lain, Suu Kyi tidak boleh berhubungan dengan media dan orang luar. Rumahnya di pinggir Danau Yangoon dipagari seng, supaya ia tak bisa melihat keluar. Rumah itu juga dijaga 24 jam oleh tentara.

Rupanya kepedihan tak hendak beranjak. Saudara Suu Kyi, Aung San Lin meninggal tenggelam di sebuah danau di Yangoon, ibukota Burma.

"Peristiwa yang sangat membekas. Dia teman bermain saya. Saya sangat kehilangan," kenang Suu Kyi tentang peristiwa itu.

Tahun 1988 ibundanya meninggal. Suu Kyi memutuskan menetap di Burma dan terjun ke dunia politik. Burma sudah berada di tangan pemerintahan diktator militer. 

Sebagai putri pendiri Burma, ia terpanggil memperjuangkan demokrasi. Ia ingin warga negaranya tidak hidup dalam intimidasi sekelompok orang bersenjata.

"Waktu itu saya datang mengunjungi Ibu yang sakit keras. Saya melihat ketidakadilan ada di mana-mana. Rakyat Burma benar-benar tertindas. Situasi Burma tidak mengijinkan saya untuk pergi lagi," aku  Suu Kyi.

***

 Karena kegiatannya ini pada Juli 1989 ia ditempatkan dalam tahanan rumah di Rangon oleh pemerintahan darurat militer. Ia ditahan dengan alasan akan menjadi seorang yang "kemungkinan besar akan merusak perdamaian dan stabilitas masyarakat". Waktu itu Michael Aris, suaminya, dosen dan ahli tentang Tibet di Universitas Oxford, masih bisa mengunjunginya. Ia menikahi Aris pada 1978.

Namun pada 1995 visa Aris dicabut. Ia tidak bisa lagi mengunjungi Suu Kyi. Dua anak mereka, Alexander dan Kim,  pun demikian. Pemerintahan militer Burma  bergeming meski pemerintah  Amerika Serikat, Sekretaris Jenderal PBB dan Paus Yohanes Paulus II meminta pemerintah militer mengijinkan Aris datang mengunjungi istrinya.

Yang paling memukul Suu Kyi adalah Aris didiagnosa mengidap kanker prostat terminal terakhir. Aris tetap tidak bisa dibawa untuk dirawat di Burma. Pemerintah justru mendesak Suu Kyi meninggalkan Burma untuk mengunjungi Aris.

(sumber: researchhistory.org)
(sumber: researchhistory.org)
"Saya tidak percaya pada junta militer. Karena begitu saya keluar akan sukar lagi masuk ke sini. Memang sangat berat hidup berpisah dengan orang-orang yang kita cintai. Tetapi tenaga dan pemikiran saya lebih dibutuhkan masyarakat Burma," kata Suu Kyi.

Ia teguh pada pendiriannya.  Aris meninggal dunia pada 1999.

 Sebenarnya pada tahun 1990 Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di mana Suu Kyi menjadi sekretaris jenderalnya memperoleh 59 persen suara dalam pemilihan umum yang diselenggarakan  junta militer. Mereka menduduki hampir seluruh kursi parlemen. Banyak yang mengira Suu Kyi akan dicalonkan sebagai PM. Tetapi Junta Militer tidak mengizinkan dia. Bahkan hasil pemilu dibatalkan dan militer menolak menyerahkan kekuasaan.

Bahkan Suu Kyi hampir terbunuh pada  November 1996. Iring-iringan mobil yang ia tumpangi bersama pengurus Liga Nasional untuk Demokrasi diserang oleh sekelompok massa dengan rantai, tongkat,  batu dan senjata lainnya. Mobil Suu Kyi dirusak massa. Beruntung ia berhasil dilarikan dari massa bayaran tersebut oleh pengikutnya.  NLD mengajukan protes resmi kepada  polisi. Pemerintah melakukan penyelidikan  tapi tidak ada tindakan yang diambil.

***

Sejak awal perjuangannya Suu Kyi sudah mencetuskan ia akan melakukan perlawanan tanpa kekerasan. Ia mengagumi Mahatma Gandhi. Ajaran-ajaran Gandhi tentang nirkekerasan inilah yang menjadi landasannya berpolitik dan membangun demokrasi di Burma. 

"Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Itu bukan pilihan politik saya," kata Suu Kyi. Sebagai penganut Buddhis Theravada, Suu Kyi meyakini hanya cinta kasih jalan kebenaran di dunia ini.

Selama dalam tahanan rumah itulah ia dianugerahi Penghargaan Sakharov untuk Kebebasan Berpikir (1990) dan beberapa penghargaan internasional lainnya. Yang paling fenomenal adalah Nobel Perdamaian (1991). Ia dinilai telah melakukan perjuangan untuk demokrasi tanpa kekerasan dan penghargaan kepada hak asasi manusia.

"Perjuangan Suu Kyi adalah salah satu contoh yang paling luar biasa dari seorang sipil di Asia dalam beberapa dekade terakhir. Dia telah menjadi simbol penting dalam perjuangan melawan penindasan," kata panitia.

Biografi Suu Kyi (Amazon.com) 
Biografi Suu Kyi (Amazon.com) 

Putranya Alexander Aris dan Kim menerima hadiah Nobel Perdamaian atas namanya. Hadiah uang Rp  1,3 juta dollar ia pakai untuk membangun kesehatan dan pendidikan bagi rakyat Burma.

Karena tekanan international, pada 13 November 2010 Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah. April 2012, setelah NLD memenangkan mayoritas kursi di Majelis Rendah Burma, Suu Kyi berkunjung  ke Oslo untuk sebuah pidato penerimaan Nobel Perdamaian.

Meskipun  itu dilakukan 21  tahun kemudian! (Lex)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun