Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Guru Ambon di Pasundan

8 Agustus 2022   11:59 Diperbarui: 8 Agustus 2022   12:08 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kutipan kalimat M.A.W Brouwer di perlintasan di Kota Bandung. Brouwer adalah seorang pastor katolik, peneliti dan penulis (Foto:Lex) 

"Saya turunan kedua orang Ambon yang di Sukabumi. Papa bekas tentara. Tapi sebelum papa sudah ada orang Ambon yang lebih lama tinggal di sini," kata Ny.Dolfina Tureay (55).  Tante Doli, demikian Dolfina disapa, sejak kecil tinggal di bekas markas KNIL di Jalan Kenari, Sukabumi.

"Sebelumnya jadi markas tentara, ini adalah bekas penjara Belanda," jelasnya.

Seratus Persen Indonesia  

Orang Maluku di Sukabumi sekarang berjumlah sekitar 700 kepala keluarga. Kalau setiap keluarga punya 2 anak saja berarti sekitar 1.400 orang jumlah mereka.

"Ini yang tercatat di Ikatan Keluarga Seribu Pulau Maluku- Sukabumi. Kami sekarang sudah melahirkan satu generasi," jelas Ary. 

"Merasa sebagai Ambon atau Sunda?" tanya saya.

 "Susah jawabnya, karena kami lebih lama di Sunda daripada di Ambon," ujar Karel.

"Ambon-Sunda saja," Hengky Wahilaitwan tertawa.  

 "Seratus persen Indonesia!" ujar Ary  Kermite sembari terus menghembuskan asap rokoknya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun