Polusi plastik adalah masalah yang terus dihadapi oleh Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara manufaktur ekspor terbesar dan juga salah satu negara yang berkontribusi besar terhadap polusi plastik di laut. Hal ini karena plastik paling banyak digunakan untuk kemasan, baik itu kemasan makanan maupun dalam hal  retail karena mudahnya aksesibilitas untuk dipakai dan dibuang.Â
Plastik merupakan ancaman terhadap lingkungan, terutama plastik sekali pakai. Plastik sekali hanya sekali dipakai lalu dibuang, padahal butuh waktu ratusan tahun untuk terurai. Dampak buruk yang ditimbulkannya terhadap bumi sangat banyak termasuk, pemanasan global, erosi tanah, dan mikroplastik di laut. Selain berdampak buruk pada manusia, polusi plastik juga berdampak buruk terhadap hewan di laut dan di tanah. Kita sebagai remaja Indonesia dapat berperan dalam membentuk masa depan Indonesia dengan lebih waspada terhadap lingkungan kita.Â
Menjadi Konsumen yang CerdasÂ
Remaja menjadi mayoritas konsumen di Indonesia. Sebagai konsumen, kitalah yang mendorong produksi barang dan jasa. Jika kita tidak mengurangi penggunaannya, produsen akan terus menggunakan plastik sebagai kemasan. Oleh karena itu, kita harus menjadi konsumen yang cerdas dan lebih waspada untuk menghindari atau menolak penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Dengan mengurangi pemakaian plastik, maka lebih sedikit limbah yang dihasilkan.
Menggunakan Alternatif Plastik yang Lebih Berkelanjutan
Setiap kali kita berbelanja, Â kita dapat membawa kantong belanja kain yang bisa digunakan berulang kali ketika sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, usaha kopi di Indonesia yang menjadi trend menjadi salah satu sumber paling besar plastik sekali pakai. Tetapi, banyak kedai minuman di Indonesia sekarang juga sudah terdapat opsi untuk membawa tumbler sendiri dari rumah untuk mengurangkan penggunaan plastik. Selain dapat mengurangi penggunaan plastik, banyak kedai kopi menawarkan diskon kepada pembeli yang membawa tumbler dari rumah. Kita juga dapat menolak untuk menggunakan sedotan plastik atau membawa sedotan terbuat dari besi atau bambu sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. Tumbler dan alternatif sedotan dapat menjadi solusi untuk mengurangi polusi plastik di Indonesia.Â
Mendaur Ulang Sampah PlastikÂ
Selain menghindari penggunaan plastik, kita juga bisa mendaur ulang sampah plastik menjadi hal lain. Mendaur ulang sampah menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan memproduksi barang baru yang mengkonsumsi banyak energi dan berdampak buruk terhadap polusi udara. Banyak cara mendaur ulang yang bisa kita lakukan secara mudah contohnya menggunakan ulang botol-botol plastik sebagai pot tanaman atau hiasan. Selain itu, kita juga dapat menggunakan ulang kemasan plastik untuk menyimpan hal-hal lain.Â
Pengelolaan Sampah yang Baik
Jika sampah plastik tidak dapat didaur ulang, maka sebaiknya kita mengelola sampah plastik untuk disumbangkan ke bank sampah. Sampah plastik yang biasa kita buang bisa dijual ke bank sampah untuk menghasilkan uang. Di bank sampah, plastik yang kita beri akan didaur ulang atau dikelola secara benar agar tidak berkontribusi terhadap polusi. Aksesibilitas bank sampah di Indonesia sudah semakin meningkat dengan banyak adanya mesin pembeli botol plastik otomatis yang berada di banyak area publik. Selain itu, seiring perkembangan teknologi juga ada sistem pick up di rumah oleh beberapa bank sampah melalui aplikasi digital. Dengan adanya teknologi, mengelola sampah yang kita hasilkan di rumah menjadi semakin mudah dan lebih berinsentif. Oleh karena itu, mari kita berinisiatif untuk mulai menyumbang sampah plastik ke bank sampah!
Jika kita peduli terhadap lingkungan, maka polusi plastik akan berkurang. Dengan mengurangi penggunaan plastik, kita sebagai remaja dapat mengubah masa depan Indonesia. Masa depan Indonesia dimulai dari kita, remaja masyarakat Indonesia!Â