Mohon tunggu...
Alexander Gideon
Alexander Gideon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya suka membaca buku, saya orangnya tergolong malas namun bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepada saya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kehendak Seksual Lewati Batasan Moral

7 Desember 2022   12:58 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahap etis, mulai terjadi adanya pertobatan. Prinsip kesenangan dibuang jauh-jauh. Manusia mulai mengikuti nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam lingkungannya, Menyadari kebebasan, tanggung jawab, dan kewajibannya, serta bertindak bukan demi kepentingan sendiri. 

Pada tahap ini manusia memiliki pedoman yang lebih baik dan kepribadian yang kuat. Manusia pada tahap etis mampu menolak keinginan dan hasrat yang bersangkutan dengan melanggar dan bertentangan dengan nilai moral.

Dimana seharusnya jika pelaku kasus berada pada tahap etis maka pelaku dapat menolak keinginan dan hasrat seksualnya yaitu untuk melecehkan seorang wanita berusia 15 tahun, hal yang melanggar moral dan perbuatan yang sangat buruk di mata orang lain.

Jika tahap etis dinilai masih kurang bagi pelaku untuk menahan hasrat manusia karena segala hal berada pada pandangan nyata kehidupan dan masyarakat maka kepercayaan dan rasa ketakutan pada eksistensi yang lebih kuat atau berada di atas manusia diperlukan untuk hidup yang lebih berarti lagi. Kepercayaan dan rasa ketakutan pada eksistensi yang lebih kuat atau berada di atas manusia biasa disebut dengan iman.

Iman kepercayaan (yang berkenaan dengan agama); keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya: -- tidak akan bertentangan dengan ilmu; ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Peralihan dari tahap etis menuju ke keyakinan akan iman disebut dengan tahap religius.

Dengan tahap religius dimana ada dosa, larangan,dunia setelah kematian atau akhirat, kitab dan kepercayaa-kepercayaan lainnya yang menolak akan hal yang melanggar moral manusia namun pada tahap ini konsekuensi dari masyarakat akan beralih kepada ketakutan pada keberadaan atau eksistensi diatas manusia. 

Dimana jika manusia tidak takut akan sesamanya maka sosok yang dinilai lebih superior atau melebihi manusia itu sendiri akan membuatnya takut dengan iman dan kepercayaan milik manusia itu sendiri.

Pada kesimpulannya, pelaku pelecehan seksual melupakan atau mengabaikan arti dari moral dan iman baik sesaat maupun permanen dengan mengikuti kehendak akan hasrat dan keinginannya untuk kepuasan dan kesenangan duniawi. Hal tersebut tidak hanya berlaku pada pelaku pelecehan seksual, seluruh kejahatan dan perbuatan kriminal didasari pada hal tersebut yaitu kehendak akan hasrat dan keinginan untuk kepuasan dan kesenangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun