Bibir berkata, hati menolak
Mata menatap, hati menangis
Belenggu ragu terkoyak pilu,
Mematikan rasa untuk satu asa.
Kalimat terakhir berakhir,
Dalam satu ucapan dari para penyair.
Mata terpejam dalam dunia,
Hati menangis dalam fakta.
Aaahh, ini sesaat,
Terhipnotis oleh jagad.
Aahhh,ini mufakat,
Berakhir dengan sekarat.
Ini celoteh pujangga,
Tanpa makna, tanpa rasa.
Surabaya,100720
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!