Dalam menjalankan bisnis, Szasza Gusmantara dan Jessicca Carneline memiliki peran masing-masing. Szasza Gusmantara berfokus pada manajemen dan marketing, sementara Jessicca Carneline bertanggung jawab dalam pengolahan kopi dan resep.
Jessicca Carneline yang awalnya tidak memiliki pengalaman dalam dunia kopi akhirnya belajar secara otodidak. "Saya membeli berbagai jenis biji kopi, mencicipi, dan akhirnya menemukan racikan khas yang sekarang menjadi signature dari Caribbe Commune", tuturnya.
Saat pertama kali dibuka, Caribbe Commune memiliki tiga menu andalan :
1.Americano -- untuk pecinta kopi hitam.
2.Caribbe Ice Coffee -- ciri khas kopi dingin ala Caribbe.
3.Aren Latte -- varian kopi susu dengan gula aren.
Yang membedakan Caribbe Commune dengan coffee shop lain adalah konsepnya yang mengedepankan komunitas dan kenyamanan. Desain ruangannya dibuat senyaman rumah, dengan fasilitas seperti meja biliar, karaoke, dan live music.
Sebelum mendirikan Caribbe Commune, Jessicca Carneline sempat menjalankan usaha coffee shop di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Namun, karena kurangnya pengalaman, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk barista yang berlaku curang. Kejadian ini membuatnya memutuskan untuk belajar meracik kopi sendiri hingga akhirnya berhasil menciptakan rasa kopi yang kini menjadi ciri khas Caribbe Commune.
Dijelaskan pula oleh Jessicca Carneline bahwa selera konsumen sangat beragam. "Peminum Americano biasanya lebih suka cemilan manis seperti donat kentang, sedangkan peminum kopi susu atau cappuccino cenderung memilih cemilan asin seperti nugget atau sosis", ujarnya.
Dari segi harga, Caribbe Commune menawarkan rentang harga Rp18.000 -- Rp30.000 untuk minuman, dan makanan termahal hanya Rp35.000.