Mohon tunggu...
Aldi Rizqullah
Aldi Rizqullah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Tuangkan Dalam Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Risiko dalam Perubahan Sistem Pembelajaran Selama Masa Pandemi

28 Desember 2021   15:59 Diperbarui: 28 Desember 2021   16:08 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Sejak presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama pada awal bulan Maret 2020. Pandemi ini benar-benar merevisi seluruh dimensi kehidupan manusia, baik di bidang ekonomi, politik, budaya, dan salah satunya adalah pendidikan. Hampir sepanjang tahun 2020 pendidikan di Indonesia dihadapkan pada situasi yang sangat menyulitkan, di mana proses pembelajaran harus terus berlangsung namun dibatasi dengan peraturan yang tidak memperbolehkan bertemu secara langsung karena akan mengakibatkan penularan massal. 

Pemerintah kemudian menetapkan kebijakan untuk mengubah teknis pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka, lalu menjadi jarak jauh. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini tentu ada sebuah tantangan tersendiri dimana dalam pelaksanaanya PJJ haruslah ditunjang dengan penggunanaan teknologi yang ada, seperti smartphone/laptop, internet, dan sejumlah platform pembelajaran, sehingga PJJ juga disebut sebagai pembelajaran daring (dalam jaringan). Kebijakan diberlakukan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga tinggi. Maka tidak berlebihan apabila hampir sepanjang 2020 praktik pendidikan di Indonesia merupakan pendidikan daring.

Isi

Saat ini dunia sedang dilanda oleh wabah virus yang bernama virus Covid-19 sebuah penyakit yang muncul di wuhan pertama kali pada 2019. Beberapa negara-negara di dunia sudah memberlakukan lockdown atau work from home agar menghentikan peningkatan penyebaran wabah Covid-19, di Indonesia sendiri sudah dilakukan yang namanya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, dengan harapan agar masyarakat tidak berkumpul sementara waktu.

Di beberapa negara yang memberlakukan PSBB ada yang berhasil melakukan penerapanya sehinga angka penyebaran virus Covid-19 berkurang, namun di Indonesia sayangnya penerapan PSBB tidak berjalan sebagaimana fungsinya, karena ada beberapa faktor yang salah satunya ialah karena masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. 


Oleh karena itu pemerintah memberlakukan kebijakan baru yaitu NEW NORMAL, yaitu sebuah kebijakan dimana masyarakat hidup kembali ke kondisi semula dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan dipandu secara terpusat oleh kementerian Kesehatan RI (Telambanua, 2020).

Pandemi jika dikaitkan dengan teori yang dikemukakan oleh Giddens tentang modernitas akhir, dimana menurut Giddens salah satu ciri modernitas akhir menurut Giddens yaitu teori tentang risiko, Giddens menjelaskan konsep risiko adalah membuka sebagian karakteristik paling dasar dunia dimana kita hidup sekarang, secara simplenya risiko adalah segala sesuatu yang membahayakan, dalam membahas tentang pandemi yang sedang kita rasakan sekarang, terkait dengan konsep risiko dalam modernitas, di dalam risiko ada yang namanya risiko eksternal, Risiko eksternal adalah risiko yang dialami yang datang dari luar, dari ketetapan tradisi atau ketetapan alam. 

Yang menjadi persoalan utama mengapa bisa terjadi pandemi adalah karena adanya virus yang datang, pandemi bisa dikatakan risiko eksternal karena virus kehilangan tempat hidupnya atau habitatnya, karena virus sejatinya adalah makhluk hidup yang hidup di alam di hutan atau laut, namun karena hutan berkurang akibat deforestasi maka virus kehilangan tempat hidupnya yang akhirnya mereka pindah ke kota, Risiko adalah kekhawatriran alam terhadap kita dan kita terhadap alam, maka pandemi ini bisa ada karena adanya dinamika alam.

Di tengah pandemi ini dalam menggunakan pembelajaran daring tentu memberikan tantangan tersendiri bagi kita. Dampak yang dihasilkan dari sistem pembelajaran daring ini beragam, hal ini disebabkan oleh perubahan sistem dari yang biasanya dilakukan. Salah satu tantangan dari sistem pembelajaran daring ialah banyaknya anak didik yang tidak bisa menyerap mata pelajaran dengan baik. 

Dikarenakan belum terbiasa mengikuti pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoom, whatssapp dll. Karena ini adalah perubahan sistem yang berlangsung secara tiba-tiba membuat banyak orang yang tidak terbiasa atau belum terbiasa mengikuti cara pembelajaran yang baru, banyak anak yang merasa kesulitan akibat dari tidak pahamnya penggunaan teknologi, dari absensi, pengerjaan tugas, pengumpulan tugas dan bahkan persentasi berubah dalam sistem pembelajaran daring ini, belum terbiasa dan terkadang kurangnya minat baca siswa untuk memahami teknologi yang digunakan dalam sistem pembelajaran baru ini, banyak yang membuat siswa saling menunggu temannya apabila ada yang mereka tidak mengerti dalam penggunaan teknologi tersebut sehingga membuat sistem pembelajaran terhambat.

Selain faktor teknis, ada juga tantangan lain terhadap pembelajaran jarak jauh, yaitu terciptanya komunikasi satu arah dan dominasi, dominsasi yang dimaksud ialah dominasi pendidik terhadap peserta didik, memang pada dasarnya hal ini adalah hal tak bisa dihindari namun karena hal ini juga pendidikan seperti kehilangan esensinya, dimana dalam pembelajaran jarak jauh hanya dosen atau guru saja yang memberikan materi, sedangkan peserta didik hanya mendengarkan materi tersebut, Ketidakbebasan yang terwujud dalam pendidikan daring ini disebut sebagai pendidikan gaya bank (banking education). 

Ini merupakan istilah yang dicetuskan oleh Sosiolog Pendidikan asal Brasil, yaitu Paulo Freire, untuk menggambarkan satu desain pendidikan yang berasumsi bahwa peserta didik merupakan wadah kosong yang harus diisi oleh pendidik (Freire, 2008: 51). hal ini menghilangkan hal yang harusnya dilakukan yaitu ada diskusi secara mendalam yang diterapkan, di mana peserta didik juga diberi hak yang sama untuk mengemukakan isi pikirannya maupun informasi yang didapatkannya.

Lalu juga adanya penurunan capaian belajar siswa, karena adanya tantangan teknis seperti yang tadi sudah dijelaskan mendorong pendidik untuk memberikan tugas yang berlebihan, pemberian tugas menjadi satu-satunya jalan keluar ketika pendidik tidak mampu mengoperasikan platform media pembelajaran digital maupun tidak mampu mengemas pembelajaran daring. 

Mereka berasumsi bahwa dengan pemberian tugas maka peserta didik dapat belajar secara mandiri. Dinas Pendidikan menemukan adanya perbedaan akses dan kualitas selama Pembelajaran Jarak Jauh. Tidak hanya kualitas dan akses, jenjang pendidikan juga punya permasalahan-permasalahan yang spesifik, faktor faktor yang membuat adanya penurunan capaian pembelajaran siswa ialah karena sistem pembelajaran daring ini biasanya memberikan materi atau tugas ada yang dalam berbentuk artikel,ebook, jurnal dll. 

Banyak siswa yang belum tentu membaca dari bahan materi yang diberikan, biasanya mereka hanya membaca bahan materi yang akan mereka persentasikan dan mengabaikan materi dari kelompok lain. Sehingga banyak materi yang tidak tersampaikan dengan baik dalam pembelajaran daring ini.

Lalu yang menjadi persoalan selanjutnya adalah bagaimana pendidikan menghadapi pandemi ini, di dalam konsep modernitas Giddens refleksivitas adalah cara manusia untuk melawan risiko yang dikatakan Giddens, masyarakat tidak bisa hidup dengan cara hidup yang mengutamakan stabilitas, untuk merespon risiko dimasa depan, jadi untuk menghadapi pandemi ini manusia harus bisa mengantisipasi akan adanya risiko, salah satu upaya untuk mengatasi risiko pandemi adalah adanya new normal dimana masyarakat akan menerima perubahan baru dalam hidupnya dan menjadikan tubuhnya atau dirinya adalah individu yang refleksif karena kehidupan tidak akan selalu penuh dengan stabilitas, jadi kita harus menjadi indiviu yang mengantisipasi adanya risiko.

Kesimpulan

Oleh karena itu meskipun sejumlah negara termasuk Indonesia telah merencanakan program terkait vaksinasi masyarakat, tidak ada jalan kembali ke keadaan normal, "normal" dalam bentuk baru harus dibangun di atas reruntuhan kehidupan lama kita, maka bukan tidak mungkin pendidikan daring menjadi bagian dari normal baru. 

Meskipun setelah vaksinasi ada potensi untuk memulai kembali pendidikan tatap muka atau luar jaringan (luring), bukan berarti pendidikan daring tidak berfungsi dan harus ditinggalkan. Bisa jadi karena satu dan lain hal, pendidikan daring menjadi alternatif, atau bahkan terintegrasi menjadi satu desain pendidikan yang komprehensif, artinya mengkolaborasikan antara pendidikan luring dan daring.

Daftar Pustaka

Suriani, Dian Rinatasari, Achmad Siswanto, & Ahmad Tarmiji Alkhudri.2018.SOSIOLOGI PENDIDIKAN.

Pip Jones, Liz Bradburry, & Shaun Le Boutiller.2016.PENGANTAR TEORI-TEORI SOSIAL

Freire, Paulo. 1972. Pedagogy of the Oppressed. Penguin Books. Sheed & Ward, Inggris Raya. Terjemahan Tim Redaksi LP3ES. 2008. Pendidikan Kaum Tertindas. Cetakan ke-6. Pustaka LP3ES. Jakarta.

Wahyuni, Putri. (2021). Kampus Merdeka Seri 5 : Transformasi Media Pengajaran Kampus Merdeka Di Era Kenormalan Baru.

Nadia, Fairuza.2020.Mengkaji Hambatan Pembelajaran Jarak Jauh Di Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19. 

KH, Lalu Gede.2020.Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun