Beberapa siswa yang lain mengeluhkan keterbatasan pada perangkat yang mereka gunakan untuk pembelajaran daring. Salah satunya adalah Risa. Dia mengeluhkan soal penyimpanan pada handphone miliknya yang tidak memadai untuk menyimpan semua materi yang didapat dari guru. Kondisi ekonomi membuatnya tidak dapat membeli SD card untuk menambah penyimpanan handphone. Dia juga mengeluhkan soal jaringan dan kuota internet yang terkadang bermasalah sehingga terpaksa harus melewatkan pertemuan daring yang diadakan guru.
Untuk permasalahan di atas dapat diatasi oleh guru dengan menyimpan materi pembelajaran melalui aplikasi cloud storage, seperti Google Drive dan Dropbox. Bisa juga melalui Google Classroom. Selain itu, guru juga harus bisa memanfaatkan media pembelajaran dengan efektif dan efisien supaya tidak memberatkan siswa.
Pemerintah dalam hal ini telah berupaya mengakomodasi kuota internet gratis bagi siswa dan guru untuk kelancaran kegiatan pembelajaran daring. Di lingkungan sekitar rumah juga bisa diupayakan untuk menyediakan Wi-Fi gratis bagi anak-anak sekolah di sekitar rumah.
Tidak mudah untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif di masa pandemi seperti sekarang ini. Masih terdapat berbagai kekurangan dalam pembelajaran daring jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Namun hal ini terpaksa dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang tak kunjung usai. Meskipun begitu, berbagai pihak telah mengupayakan yang terbaik agar pendidikan di Indonesia terus berkembang dalam keadaan yang darurat ini.