Mohon tunggu...
Aldila Dense
Aldila Dense Mohon Tunggu... Editor - Make It Happen

Communication Educator and Branding Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Perilaku Konsumen Lebih Dekat dengan MataMaya

11 Juli 2022   17:23 Diperbarui: 11 Juli 2022   17:28 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Team Member MataMaya

Jakarta, Juli 2022 - Dalam dunia bisnis, penggunaan internet telah bergeser fungsinya dari media untuk bersosialisasi menjadi media untuk strategi bisnis mulai dari promosi, pemasaran hingga penjualan dan pelayanan pelanggan. Transformasi gaya hidup masyarakat saat ini juga telah menggeser channel pemasaran konvensional ke ranah digital. Perusahaan besar maupun unit usaha kecil (selanjutnya disebut sebagai brand), harus dapat mengikuti perkembangan dan menggunakan kesempatan tersebut agar bisnisnya dapat berkembang.

Dengan jumlah penduduk yang berkisar pada 200 juta orang, maka tak salah jika Indonesia dilihat sebagai pasar yang potensial untuk dunia digital. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia per tahun 2022 telah mencapai 210 juta pengguna atau naik sekitar 35 juta pengguna dari sebelum pandemi. Untuk lebih rincinya, data dari We Are Social menunjukkan bahwa per Januari 2022 lalu, pengguna aktif media sosial di Indonesia terus tumbuh hingga mencapai sekitar 191 juta orang.

Meningkatkan digital exposure melalui digital marketing adalah jalan yang harus diambil oleh brand. Melalui digital marketing, brand dapat menjangkau target pasar yang lebih luas karena tak terbatas oleh letak geografis dan juga bisa membidik konsumen yang spesifik sebagai target promosi. Untuk memastikan bahwa aktivitas digital yang brand lakukan sudah benar dan relevan dengan target pasarnya, maka brand membutuhkan sebuah parameter yang dapat mengukur performa upaya-upaya yang sudah mereka lakukan di sosial media. Namun sebagai hal yang relatif baru, umumnya para marketer tidak memiliki atau minim pengalaman di bidang digital marketing untuk bisa melakukan evaluasi tersebut.

Tingginya kebutuhan akan sebuah tools yang bisa digunakan untuk melihat dan menilai performa aktivitas digital di sosial media, yang mendorong Anton Kurnianto sebagai Business Director dan Sahri Ramadhan sebagai Head Developer untuk mengembangkan tools Matamaya. "Tools ini merupakan social media monitoring performance dan listening tools yang bisa digunakan untuk melihat performa sebuah brand di semua aset sosial media (Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter dan Youtube). Tidak hanya sampai disitu, Matamaya juga menyediakan unduhan berupa data olahan yang berformat pptx untuk mempermudah marketer dalam mempresentasikan data, ataupun format xlsx sebagai sumber data untuk membuat grafik sesuai kebutuhan. Singkat kata, Matamaya merupakan tools yang memudahkan marketer memperoleh data segala brand dari semua aset sosial media secara cepat dan akurat." jelas Anton.

Surya Dharmanto selaku Marketing Manager dari Palmia dan Happy Soya Oil bicara soal pengalamannya sebagai pengguna tools Matamaya, "Dalam memaksimalkan digital campaign sebagai strategi bisnis, kami perlu menganalisis result dari aktivitas digital kami sekaligus melakukan perbandingan dengan aktivitas digital yang dijalankan kompetitor. Kendalanya adalah banyaknya platform sosial media yang digunakan oleh konsumen, mengharuskan kami untuk menggali data dari banyak platform yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat proses analisis data menjadi lama dan repot. Disini Matamaya hadir sebagai solusi bagi para marketer untuk bisa memantau aktivitas digital dari campaign mereka ataupun kompetitor dengan mudah, efektif, dan efisien". Pada dasarnya, Matamaya merupakan jawaban atas minimnya tools buatan lokal yang memiliki technical support dan kemampuan kustomisasi report yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.

Delapan fitur analytics Matamaya berfungsi memantau dan menganalisis insight mulai dari percakapan digital, performa aktivitas digital dan performa influencer dari 5 media sosial yang aktif digunakan konsumen saat ini. Selain itu, Matamaya mengerti keyword dalam bahasa Indonesia yang formal maupun semiformal sehingga insight-insight lokal dapat diperoleh dengan lebih mendalam. Hasil report juga bisa langsung diunduh dalam bentuk pptx dan xlsx yang mempermudah marketer untuk menganalisis insight dan membuat rencana campaign atau bisnis mereka. Seluruh fitur ini berangkat dari pengalaman Anton dan Sahri sebagai Digital Analyst.

Tools Matamaya yang sudah beroperasi sejak tahun 2015, kini sudah berperan dalam menganalisis berbagai aktivitas digital brand-brand besar seperti Bogasari, Indofood Solutions, Dancow, Commonwealth Life, Samsung, Djarum Black, Dulux dan masih banyak lagi.

***

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai rilis, silahkan hubungi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun