Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seandainya Jokowi Meniru 'Daripada' Soeharto, Bagaimana Nasib Kaum Nyinyir, RR?

29 Mei 2020   13:46 Diperbarui: 29 Mei 2020   13:53 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjerit dan menangis, pilu dan dertita, merintih dan berdoa, dimanapun berada, oh dunia yang fana.

Seandainya pak Jokowi yang menyanyikan lagu  ini dan dia terbang ke dunia lain dengan sayapnya? Apa yang akan terjadi di Indonesia? Siapa yang menjadi presiden? Rizal Ramli? Refly Harun? Fadli Zon? Amien Rais? SBY lagi? AHY? HRS? Buton? Gatot? Apa nasib negeri ini jika seandainya dan seandainya itu yang terjadi?

Untunglah pak Jokowi dan bangsa ini tidak hidup dalam seandainya. Dia tegar dengan segala tekanan dan terpaan isu. Untung telinganya tebal dan perasaannya beku mendengar tuduhan PKI, Antek Asing dan Aseng, Turunan Cina, planga-plongo, mencla-mencle dan berbagai tuduhan lain yang sulit membuat daftar semua tuduhan. Hati dan pikirannya tulus hanya untuk kebaikan bangsanya.

Tidak mengikutkan keluarganya menjadi menteri seperti mbak Tutut dulu. Tidak melibatkan keluarganya berbisnis seperti Tutut, Tomy dan Bambang Soeharto. Anaknya hanya menjual martabak dan pisang goreng, tidak bisnis proyek yang jumlahnya triliunan. Tidak bisnis jalan tol dan TV. Ibu negara tidak pernah menerima komisi dua puluh satu persen. Tidak menerima fee dari Petral yang sudah dibubarkan. Tidak menerima fee dari ekspor batubara, walaupun peluang untuk itu ada.

Dan kita beruntung memiliki presiden yang tidak berpikir untuk korupsi dan memenuhi pundi-pundinya dengan setoran-setoran resmi dan tidak resmi. Dan semogalah bangsa ini dilindungi Tuhan dari segala mara bahaya termasuk dari nafsu politik yang ingin segera berkuasa dan menjatuhkannya dengan menyuruhnya mundur.

Para penuntut mundurnya Jokowilah yang harus memundurkan nafsu dan hasratnya untuk berkuasa. Sabar kawan, persiapkan diri. Carilah partai pendukung, jangan minta presidential threshold dihapus seperti Refly Harun. Cari dukungan partai politik. Tak ada uang, cari toke. Tak ada toke, urunan saja. Tak ada yang mau urunan, ya tidur saja dan bermimpilah.

Bayangkanlah dalam mimipi itu, seandainya Jokowi mundur, lalu anda menjadi presiden. Tapi ingat ya, itu hanya mimpi, karena begitu bangun, mimpi itu sudah ambyar. Masih belum puas dengan mimpinya, melamunlah, bayangkanlah seandainya anda menjadi presiden. Bagaimana anda menghadapi kaum nyinyir dan orang yang memintamu turun. Seandainya, hanyalah sebuah pengandaian. Ayo bangun dari mimpi dan bayangan.

Ayo beradaptasi dengan kebiasaan baru, kata Ridwan Kamil. Setuju pak Gubernur. Ayo berdamai dengan corona, kata pak presiden. Setuju pak presiden. Ayo menjatuhkan presiden, kata kaum nyinyir. Nggaklah ya, itu inkonstitusional. Sabar bro sampai tahun 2024. Semua ada waktunya.

Kalau sudah dapat dukungan duapuluh persen presidential thresholdnya beritahu ya. Biar kita dukung menjadi presiden. Pak Jokowi tidak bisa lagi mencalonkan menjadi presiden tahun 2024.  Jadi beliau bukan sainganmu.

Ambillah peran membantu negara ini melawan pandemi dan upaya  memakmurkan bangsa ini, biar ada simpati untuk mendukungmu tahun 2024.  Berharap mimpimu menjadi kenyataan. The dream comes true. Tapi kalau hari ini cukup bermimpi. Semua ini hanyalah pengandaian.

Seandainya,....!

Sekian dulu. Terima kasih, salam dan doa.

Aldentua Siringoringo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun