Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Baper atau Baper Politik?

11 Mei 2020   09:52 Diperbarui: 11 Mei 2020   21:21 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika memakai akal sehat dan logika politik serta paham sila keempat Pancasila bahwa apapun hasil keputusan yang diambil harus diterima semua pihak, maka hal itu tidak perlu terjadi. Namun jika baper berperan besar, maka terjadilah seperti tadi, akan segera muncul partai baru. Selamat datang partai baru. Semoga bisa lolos parliament threshold.

Nah dengan contoh dan uraian diatas, ternyata baper politik atau politik, entah apapun itu namanya  bisa merusak logika berpikir dan tatanan politik kita. Sebagai bangsa yang masih harus banyak belajar tentang demokrasi dan berperilaku demokrasi, dibutuhkan politisi dan pemimpin partai politik yang menggunakan logika dan akal sehat untuk menjalankan dan mengelola kehidupan politik bangsa ini secara rasional, terukur dan membawa kebaikan bagi bangsa ini.

Baper politik dan politik baper hanya mengganggu kehidupan politik kita. Memang masalahnya adalah, ketika partai politik dianggap sebagai milik keluarga, ayah dan anak serta cucu, pendiri dan besannya, anak menantu dan kolega dekat membuat pengelolaan partai politik seperti mengelola keluarga yang penuh kekerabatan dan melibatkan perasaan alias baper.

 Dibutuhkan kearifan bagi setiap pemimpin politik untuk bisa memisahkan yang mana kepentingan organisasi partai politik, yang mana kepentingan keluarga atau pribadi. Yang mana harus menggunakan logika politik dan akal sehat, yang mana harus menggunakan dan baper. Jangan disampur-sampur, kata orang Medan. Selamat menggunakan akal sehat dalam politik, bukan baper melulu. Sekian dulu.

Terimakasih. Salam dan doa.

Aldentua Siringoringo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun