Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Sang YouTuber, Makanan Sampah, dan Komnas HAM

10 Mei 2020   09:47 Diperbarui: 10 Mei 2020   09:55 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus pemberian makanan sampah  dan batu yang dilakukan Sang YouTuber Ferdian Paleka melambung bagaikan anak panah melesat ke langit. Sekiranya pembagian   makanan sampah dan batu tersebut dilakukan secara diam-diam kepada para waria dan anak jalanan tersebut, mungkin masalah tidak akan muncul. 

Masalah muncul ketika Sang YouTuber melayangkan dan menayangkan acara tersebut ke YouTube dan jadilah hal tersebut menjadi berita di awang-awang yang cepat menyebar dilihat orang. 

Kenapa harus dilayangkan dan ditayangkan ke YouTube? Lho, memang itu maksudnya. Tugas sebagai seorang YouTuber adalah menayangkan sesuatu di YouTube yang akan menghasilkan uang baginya.

Lalu apa yang salah, kalau tugasnya sebagai Youtuber menayangkan kegiatannya di YouTube. Kontennya atau isinya yang bermasalah. Dia boleh menayangkan apapun di akunnya, sepanjang isinya sesuatu yang baik. 

Apa salahnya? Memberikan makanan sampah dan batu itu sesuatu yang menghina orang yang diberikan. Ini merendahkan harkat dan martabat manusia si pemberi dan penerima. Ini dua pihak lho. Pemberi dan penerima. Lalu?

Yah akhirnya dia ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Boleh juga disebut prosesnya cepat dilakukan polisi. Nah cukup disinikah cerita ini? Ternyata tidak. Di tahanan Sang YouTuber mendapat perlakuan yang tidak baik. Para tahanan melakukanbully dan  perundungan terhadap Sang YouTuber. Lho, kenapa dirundung?

Perlu kita pahami bahwa ruang tahanan atau penjara mempunyai aturan dan kebiasaan tersendiri dan seakan menjadi sebuah kerajaan tersendiri. Mereka mempunyai prinsip dan aturan tersendiri. Pernah dengar kamar di penjara ada kelasnya dan bisa dinikmati dengan harga tertentu. 

Boleh percaya boleh tidak, namun kenyataan itu bisa jadi sudah berlangsung lama sejak zaman kerajaan Romawi kuno hingga sekarang. Jadi tidak usah diperdebatkan.

Jika anda memasuki ruang tahanan atau penjara, maka malam pertama itu sangat menentukan. Apakah anda disukai atau dibenci. Apa alat ukurnya? Tindakan apa yang anda lakukan yang mengakibatkan anda masuk tahanan atau penjara sangat menentukan malam pertama anda di tahanan. 

Kalau anda tahanan politik, bukan karena kriminal, anda termasuk orang yang kemungkinan besar dihormati. Kalau anda pemerkosa? Pencuri? Bakat pedagang? Ada peluang berdagang disana. Kalau anda perampok bank? Mungkin banyak yang minta ilmu merampok kepada anda. Kalau anda latar belakang pengacara atau penegak hukum? Maka anda harus bersedia melayani layanan hukum gratis. 

Dan posisi anda akan dihormati semua klien pro bono anda. Makanya tahanan atau penjara bisa membuat orang baik menjadi jahat, atau yang jahat semakin jahat atau bahkan orang jahat menjadi baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun