Mohon tunggu...
Aldani Putri
Aldani Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Seleksi Mahasiswa Berprestasi?

4 Februari 2016   16:36 Diperbarui: 4 Februari 2016   21:14 2524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun lalu, saya menggunakan 2 sertifikat internasional, 1 sertifikat regional Asia, dan 7 sertifikat nasional. Alhamdulillah cukup membuat unggul dengan skor tertinggi dari segi prestasi di antara kandidat lain. Tapi ingat bahwa ada aspek lain seperti KTI yang memakan porsi terbanyak dalam bobot penilaian. Semua hal dipertimbangkan dan dikalkulasikan dengan baik dalam seleksi ini.  Di Universitas, syarat untuk tingkat internasional dan regional sebatas pemakalah/peserta konferensi/penulis jurnal ilmiah diperbolehkan, tetapi untuk tingkat nasional dan provinsi hanya juara 1, juara 2, dan juara 3 yang mendapat poin dan bisa diperhitungkan. Rata-rata kalau diperhatikan, mawapres nasional yang menang dari tahun ke tahun selalu punya prestasi debat (internasional maupun regional) atau penulisan jurnal ilmiah internasional untuk membuat poin prestasinya tinggi.

 

 Mbak, ada seleksi bakat tidak ya? Menyanyi atau bakat lainnya?

Tidak ada lagi. Terakhir ada seleksi bakat kalau tidak salah di Panduan seleksi Mapres tahun 2012. Di Panduan Seleksi Mapres 2013 sudah tidak ada lagi. Tapi ya, tergantung kebijakan Fakultas masing-masing. Tahun 2015 lalu seleksi Mapres FT Undip masih ada yang unjuk bakat dan bawa gitar. Tetapi tidak untuk semua peserta. Hanya beberapa yang mengunggulkan bakat tersebut sebagai prestasinya. 

Mbak, psikologi kan? Seleksi kepribadiannya seperti apa?

Kepribadian adalah entitas individu yang dinamis sepanjang rentang kehidupan. Psikolog yang menyeleksi Anda pun pasti tahu bahwa mengukurnya tidak bisa sekali/dua kali bertanya saja. Setelah mengikuti karantina tiga hari untuk Seleksi Mapres Univ, saya tahu bahwa juri kepribadian/psikolog/dosen di fakultas saya sendiri memperhatikan dari semua aspek. Cara makan, kedatangan ke tempat berkumpul, sikap ketika menjawab pertanyaan, observasi tingkah laku dan pertemanan, sikap terhadap prestasi yang dimiliki, pandangan visioner dan cita-cita, pola pengasuhan orangtua yang digali saat wawancara. Banyak indikatornya. Tenang, kepribadian tidak akan dinilai dengan ANGKA. Tidak akan dijumlahkan dengan bobot skor IPK, KTI, dan Bahasa Asing Anda.

Di UNDIP juga ada tes IQ yang diselipkan dalam tes kepribadian dan setelah ada transparansi hasil saya melihat skor IQ tidak berpengaruh pada penentuan juara. Tes kepribadian yang akan Anda ikuti akan bervariasi tergantung pada penguji di jurusan/fakultas/universitas Anda. Sebagai calon psikolog tentu saya tidak bisa membeberkan alat tes apa saja yang digunakan untuk seleksi. Di tingkat nasional pun, proses penilaian kepribadian dari video keseharian kandidat saja tidak cukup. Observasi akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa titel Mawapres jatuh ke tangan seorang pribadi yang berkarakter, prestatif, dan tentunya tetap down to earth pasca mendapatkan amanah ini nantinya. Percaya diri dan jadi diri sendiri adalah kunci dalam mengikuti seleksi kepribadian. Jangan coba-coba berbohong. Kelihatan loh. 

Mbak form pendaftaran dan sistematika pengisiannya gimana ya?

Sudah ada di bit.ly/1UMWrrF

Dadakan banget Mbak!

Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti ini karena pemberitahuan yang mendadak di kampus Anda. Mbak Birrul Qodriyyah, Mawapres Inspiratif Nasional 2013 dari UGM, mengaku membuat KTI untuk seleksi mapres fakultas hanya dalam waktu satu malam. Bahkan ada ungkapan yang sering terdengar di kalangan para mapres, "Kalau nggak dadakan, nggak seleksi Mapres namanya." Tetapi tidaklah itu menjadi excuse bagi orang-orang yang mau berusaha demi selangkah lebih dekat dengan impiannya. 

Selamat Mengikuti Seleksi Mahasiswa Berprestasi 2016

"Setetes keringat orangtuaku jatuh, selangkah aku harus maju, selangkah aku harus menggapai prestasi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun