Mohon tunggu...
Albert Wijaya
Albert Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Follow my Twitter : @daridebubintang

Follow my Twitter : @daridebubintang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Elon Musk dan Eksistensialisme : Monumen Makna Si Iron Man

1 November 2019   19:10 Diperbarui: 18 Januari 2020   12:19 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada tulisan yang mengatakan bahwa semakin cepat atau muda kita mengalami krisis eksistensial, maka akan semakin baik. Karena krisis eksistensial adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia sebagai makhluk yang haus akan makna. Dan Elon Musk sudah memikirkan isu ini di umur 13 tahun.

Mungkin krisis eksistensial inilah yang akhirnya membentuk Elon Musk menjadi seorang eksistensialis sampai hari ini. Mengapa penulis bisa dengan yakin bahwa Elon Musk adalah seorang eksistensialis sejati? Di dalam wawancara dengan Ted pada 2017 (bisa ditonton di Youtube), jawaban-jawaban Musk menunjukkan bahwa ia adalah seorang eksitensialis sejati.

Berikut adalah beberapa kutipan dari wawancara tersebut.

Anderson asked Musk: "Why Elon, why do we need to build a city on Mars with a million people in it, within your lifetime --- which I think is what you've said you'd love to do."

Elon Musk : "I just think there have to be reasons why you get up in the morning and you want to live," Musk said. "What's the point? What inspires you? What do you love about the future? If the future doesn't include being out there among the stars and being a multi-planet species, it's incredibly depressing."

Anderson hypothesized that part of his keen interest in colonizing Mars comes from Musk's need to inspire humanity while he tries to save it. Musk's answer was a little more plain.

Elon Musk : "I think the value of beauty and inspiration is very much underrated, no question," Musk said. "But I want to be clear, I'm not trying to be anyone's savior. I'm just trying to think about the future and not be sad."

Bagi Elon Musk monumen makna yang ia pilih untuk bangun adalah mengkolonisasi mars, keluar untuk menjelajah di antara bintang-bintang dan menjadikan manusia sebagai spesies multiplanet. Bagi Elon Musk setiap kita perlu untuk menetapkan/menemukan hal yang menjadi alasan bagi kita untuk bangun setiap paginya di tengah-tengah dunia yang terasa absurd.

Mungkin monumen makna yang dipilih untuk dibangun Elon Musk terdengar utopis dan gila? Silakan berpendapat apapun, tapi yang jelas Elon Musk sedang menunjukkan bagaimana menjadi seorang eksistensialis yang sejati dan tidak tanggung-tanggung.

Itu sedikit kisah dari Iron Man di dunia nyata yang sedang membangun monumen maknanya. Kini giliranmu untuk menentukan dan membangun monumen maknamu sendiri.

Selamat Membangun!

Albert Wijaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun