Dalam perspektif tasawuf, belajar bukan sekadar menambah pengetahuan, tapi menyucikan hati. Seorang sufi belajar bukan untuk menguasai dunia, tapi untuk menundukkan diri di hadapan Sang Maha Guru hingga puncaknya tunduk pasrah pada Ilahi untuk segala hasil dan garis takdir.
Jika dunia modern menawarkan ribuan sumber belajar, kita tetap perlu satu hal yang tak tergantikan: adab. Karena dalam pandangan para ulama, ilmu tanpa adab adalah petaka, adab tanpa ilmu adalah kelalaian, dan keduanya harus seimbang.
Kreatif dalam Belajar
Belajar di era ini menuntut kreativitas. Tidak semua ilmu harus didapat dari ruang formal, tapi semua ruang bisa dijadikan tempat belajar.Â
Dari cara orang tua mendidik anak, dari obrolan di warung kopi, dari kesalahan kecil dalam hidup, dari alam yang berbicara lewat musim dan waktu---semuanya adalah kelas terbuka.
Pendidikan informal mengajarkan kemandirian berpikir. Ia melatih kita untuk menggali, bukan hanya menerima. Sedangkan pendidikan formal memberikan dasar, arah, dan sistem berpikir yang rapi. Ketika keduanya menyatu, lahirlah manusia yang cerdas menghadapi zaman.
Manusia Pembelajar
Syarat menjadi manusia terdidik adalah menjadi pembelajar sejati. Dan itu sifat yang tak pernah berhenti, tidak terikat usia, profesi, atau tempat.
Belajar bisa dari siapa saja: anak kecil yang polos, orang tua yang sabar, atau bahkan dari kesalahan diri sendiri. Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata, "Aku belajar sabar dari orang yang pemarah, dan aku belajar dermawan dari orang yang kikir."
Perkataan di atas teramat dalam maknanya karena memang ditinjau begitu filosofis. Sederhanya belajar itu perlu kebersihan hati sekaligus penerimaan jiwa yang lapang lagi luas.Â
Di tengah dunia yang serba terbuka ini, kita tidak kekurangan media belajar---yang kita butuhkan hanyalah kesungguhan dan kesadaran untuk terus belajar menjadi manusia. Karena selama kita mau belajar, hidup akan selalu menjadi sekolah yang paling indah lagi sempurna.
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI