Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Menulis dan membaca sejarah, penikmat kopi, pecinta budaya juga sastra. Kini menjadi suami siaga untuk nyonya tercinta sebagai pekerjaan tetap.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pondasi-pondasi Kuat Fase Awal Pernikahan

30 Juli 2025   12:40 Diperbarui: 3 Agustus 2025   09:17 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Property of sisipagi.com 

Dalam jurnal Journal of Family Psychology, pasangan yang secara aktif mencoba membahagiakan pasangannya memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi dan resiliensi lebih kuat saat menghadapi konflik.

Saya menyebut ini "kontrak rasa". Sebuah kesepakatan batin: bahwa setiap langkah yang kami ambil bukan untuk menang sendiri, tapi untuk saling memenangkan. Karena pernikahan bukan arena kompetisi, tapi ruang untuk berjuang bersama.

Dan Ketiga, Menyatukan Visi: Bertumbuh Menuju Kemanfaatan

Property of sisipagi.com 
Property of sisipagi.com 

Kami bukan dua manusia yang diam ditempat. Kami terus tumbuh. 

Buku-buku yang kami baca bertambah. Perspektif pun ikut berubah. Maka kami menyadari: menikah bukan berarti berhenti bertumbuh, tapi menyatukan arah pertumbuhan.

Dari waktu ke waktu, kami duduk bersama menyelaraskan ulang visi. Kami ingin jadi manusia yang lebih berguna. 

Kami mulai dari langkah kecil: mendaur ulang sampah rumah tangga, berbagi makanan pada tetangga, dan saya pribadi menulis catatan-catatan reflektif untuk pembaca di luar sana.

Sebagaimana yang dikatakan Esther Perel, terapis pernikahan ternama asal Belgia: "Marriage is not the end of growth, it is the most fertile ground for it." Kami memaknainya sebagai panggilan: jangan hanya jadi pasangan yang saling mencintai, tapi pasangan yang bersama menebar kemanfaatan.

Awal dari Parenting

Sebentar lagi kami akan menjadi orang tua. Di sinilah semua pondasi itu akan diuji dan diteruskan. 

Karena anak bukan hanya belajar dari kata-kata, tapi dari suasana. Penelitian dari Harvard Center on the Developing Child menekankan bahwa iklim emosional rumah tangga sangat memengaruhi perkembangan otak bayi, bahkan sejak dalam kandungan.

Kami ingin rumah kami hangat. Tempat anak kami merasa aman, bukan karena mahalnya popok atau dekorasi kamar, tapi karena ia merasakan cinta antara dua orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun