Selain itu beliau juga masih menyimpan pusaka lain seperti tongkat Hadratussyaikh yang melegenda itu. Ada lemari buku hingga perkakas masak lainnya.
Sedikit beliau bercerita tentang bu Nyai Nafiqoh istri dari Hadratussyaikh sendiri adalah orang yang sangat ahli di dunia masakan bahkan sangat arif dalam memastikan gizi hingga kesehatan masakan bahkan rasanya. Griya Kenanga sedang merawat itu semua dalam ingatan dan pusaka.
Semoga perjalanan saya sebagai kurator yang akan menuliskan dibawa bimbingan Gus. Riza menjadi sesuatu. Ya, sesuatu yang berharga bagi kita karena telah merawat tradisi sebagai pusaka yang mahal.
Menulis Adalah Perjalanan Tanpa Titik
Cukup dulu cerita Griya Kenanga. Setelah sedikit saya menceritakan Griya Kenanga dan ruang kreasinya.
Ini adalah sebuah kehormatan paling berharga ketika perjalanan menulis akan saya teruskan. Tentunya akan panjang dan selama mungkin dengan pemaknaan mulia pula.
Mari kita maknai sebuah perjalanan. Bahwa perjalanan panjang adalah pengalaman sekaligus pelajaran berharga.
Hal di atas saya ungkapkan karena peristiwa panjang. Kuliah dahulu sejak 2014 hingga hari ini, ternyata menulislah yang jadi sahabat sejati.
Kemudian berproses dan menganggapnya sebagai sebuah perjalanan. Dan inilah yang mengubah banyak hal dalam hidup.
Yang paling mencengangkan ialah menulis ternyata membawa banyak manfaat. Paling terasa ia menjadi medium juga wahana untuk menemukan siapa diri kita.
Maka Menulislah Selama Mungkin
Dari perjalanan panjang menulis. Tentu kita tidak selalu mulus dan mudah.
Terlebih mengawali perjalanan dalam dunia kepenulisan. Kendalanya pasti banyak, mana bahan bacaan masih satu dua biji buku, belum lagi karya kita belum layak ada.