Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cita-Cita

3 Mei 2023   08:29 Diperbarui: 3 Mei 2023   08:30 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pecihitam.org (Haji Muhammad Karim Amrullah, 1908-1981)

Pertama, pemuda itu tidak menikah selamanya sebab menunggu kecintaannya itu datang.

Kedua, ia akan menikah dengan perempuan yang disangkanya mempunyai sifat-sifat yang diangan angankan itu, dan bercerai setelah nyata bahwa sifat-sifat yang dicarinya itu tidak ditemukan pada perempuan tadi.

Sesudah itu, menikah lagi dan bercerai pula, menikah lagi dan bercerai pula sehingga segenap kehidupannya hanya kumpulan dari nikah dan cerai, seperti ayam jantan!

Itulah perbedaan cita-cita dan angan-angan. Cita cita ialah untuk peri kemanusiaan dan angan-angan adalah bukti bahwa manusia itu adalah binatang yang lebih maju!

Disadur dari buku "Lembah Cita-Cita" Karya Buya Hamka. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun