Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Hari Guru, Penyala Harapan yang Terlupa

5 Oktober 2022   20:18 Diperbarui: 5 Oktober 2022   20:27 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang guru dan kisah suka dukanya 

selamat hari guru dalam untaian suka, 

namun dalam untaian duka 

aku menghela nafas dalam akan guru dan realitanya.

Guru dan kisah pilunya 

rupanya guru di negri ini sering terlupa 

bagaimana ini bisa terjadi? 

sedang mereka adalah mentari.

Guru sejatinya pelita bagi bangsanya 

jika ia dilupakan maka bangsa itu lupa di mana ia dilahirkan 

dari rahim paling hangat telah mendidiknya 

hingga menjadi bangsa besar dalam sejarah peradaban. 

Sejatinya, guru adalah penyala harapan yang terlupa

kemana bahtera harapan akan berlabuh 

ia tak kenal muaranya di pengarungan samudera

untuknya peluk lagi guru-guru demi harapan dan menyalakan pelita. 

Sekali lagi selamat hari guru dalam ucap kata

selamat hari guru dari ungapan setulus hati 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun