Mohon tunggu...
alba maharani
alba maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tertarik pada sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menuju Kota Malang Bebas Demam Berdarah Dengue (DBD), Upaya Kolaboratif Antarsektor untuk Kesehatan Masyarakat

19 Juni 2024   22:20 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:43 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kota Malang adalah salah satu daerah yang penduduknya juga terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari tahun ke tahun, kasus DBD masih terus terjadi. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Nyamuk Aedes aegypti cenderung lebih banyak menggigit di dalam rumah, dengan waktu aktivitas utama pada pagi hari antara pukul 09.00-10.00 dan sore hari antara pukul 16.00-17.00. (Amalia & Nursapriani, 2021). 

Gejala klinis yang muncul akibat infeksi virus ini meliputi demam tinggi yang berlangsung selama 2-7 hari, munculnya bintik-bintik merah pada kulit, nyeri berkelanjutan di area ulu hati, pendarahan, memar pada kulit, dan dalam kondisi yang parah, pasien akan mengalami keringat dingin di kaki dan tangan serta merasa gelisah. Penularan virus dengue ke manusia terjadi ketika nyamuk betina Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang sudah terinfeksi virus menggigit manusia, sehingga virus tersebut terinjeksi dan menginfeksi tubuh manusia dengan masa inkubasi 4-6 hari sebelum gejala muncul. (Wowor, 2017). 

Tercatat pada data Dinas Kesehatan kota Malang dari tahun 2020-2022 berturut-turut adalah 304, 216, dan 569. Fluktuasi kasus DBD dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi gizi, usia, keberadaan vektor penyakit, lokasi tempat tinggal, lingkungan, tempat berkembang biaknya vektor, tempat istirahat, kebiasaan menggantung pakaian, suhu, penggunaan obat anti nyamuk, pekerjaan, pengetahuan dan sikap masyarakat, serta penerapan praktik 3M (menguras, menutup, dan mengubur). (Tansil et all., 2021).

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam menghadapi tantangan DBD. Setiap sektor memiliki peran krusial dalam pendanaan, implementasi program pengendalian, dan penyuluhan kepada masyarakat. Dewasa ini telah banyak upaya penanganan yang dapat dilakukan, seperti pada bidang kesehatan yang berperan deteksi dan pengobatan terhadapat pasien yang terinfeksi dengan menggunakan deteksik IgM, IgG, dan NS-1. 

Pada bidang industri terdapat pengembangan vaksin yang tujuannya untuk meningkatkan imunitas tubuh pada pasien, sehingga meminimalkan risiko yang ada. Pada sektor lingkungan baik pemerintah maupun masyarakat dapat melakukan Tindakan modifikasi lingkungan yang meliputi kegiatan pengelolaan tempat penampungan air, penutupan dan perlindungan tempat penampungan air, pengolaan limbah, pemeliharaan saluran air, dan penmbahan tanaman pengusir nyamuk. 

Seiring berkembangya jaman teknologi semakin banyak digunakan seperti pada bidang bioteknologi, penanganan DBD saat ini telah memasuki tingkat rekayasa genetika seperti CRISPR/Cas9  yang digunakan untuk mengubah gen nyamuk Aedes aegypti agar mereka tidak menularkan virus DBD atau mengurangi kemampuan mereka untuk bertahan hidup atau berkembang biak.

Tentu dalam penangannya tidak cukup hanya satu sektor saja, namun perlu upaya kolaboratif untuk mewujudkan daerah bebas DBD. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam menghadapi tantangan DBD. Setiap sektor memiliki peran krusial dalam pendanaan, implementasi program pengendalian, dan penyuluhan kepada masyarakat.

Referensi:

Amalia, & Nursapriani. (2021). Edukasi tentang Pentingnya Menjaga Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 11--21. https://doi.org/10.55606/nusantara.v1i2.384

Dinkes Kota Malang, 2021. https://dinkes.malangkota.go.id/wpcontent/uploads/sites/104/2021/07/profilkes-2020.pdf

Dinkes Kota Malang, 2022. https://dinkes.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/104/2023/05/Profilkes-2021.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun