Sistem ini terbukti efektif dalam memotivasi atlet. "Anak-anak menjadi lebih antusias dalam latihan karena mereka punya target jangka pendek untuk dicapai setiap bulan. Mereka juga belajar mengelola tekanan kompetisi sejak dini," tambah Coach Zikri.
Scoring Day tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga sarana untuk memupuk mental kompetitif yang sehat. "Saya selalu tekankan bahwa yang terpenting adalah perkembangan diri, bukan sekadar menang. Tapi reward ini sebagai bentuk penghargaan atas usaha keras mereka," jelasnya.
Tantangan Mental dan Fisik di Tengah Kompetisi
Salah satu atlet yang menunjukkan ketangguhan mental adalah Syifa Nadhira Pulungan yang berhasil meraih dua medali perak di USU Games 2025. Coach Zikri menjelaskan tantangan terbesar yang dihadapi atletnya, khususnya Syifa.
"Tantangan terbesar yang dihadapi anak-anak adalah dirinya sendiri, yaitu menjaga konsistensi mental, fokus, dan fisiknya serta adaptasi teknik di bawah tekanan pertandingan dan cuaca," jelas Coach Zikri.
Khusus untuk kategori Barebow yang diikuti Syifa, tantangannya lebih kompleks. "Dalam pertandingan Barebow, busur tidak menggunakan alat bantu seperti sight (alat bidikan), stabilizer, atau clicker. Sehingga lokasi bidikan, fokus, dan kontrol emosi sangat penting untuk dijaga dengan baik," tambahnya.
Sebagai pelatih, Coach Zikri selalu mendampingi dan mengarahkan anak-anak selama pertandingan. "Ketika mental mereka jatuh karena melihat tembakan orang lain bagus, saya sampaikan untuk fokus terhadap dirinya sendiri, lakukan yang terbaik dan sebisa mungkin. Intinya kita di sini belajar bagaimana agar tetap fokus," ujarnya.
Untuk menjaga fisik atlet, Coach Zikri memiliki aturan khusus. "Saya minta anak-anak untuk makan sebelum 1 jam bertanding agar tubuh tercukupi kebutuhannya. Dalam pertandingan, saya minta agar mereka terus terhidrasi, yaitu selalu minum sebelum dan sesudah menembakkan 6 anak panahnya, karena cuaca panas dan lelah menembak bisa buat anak-anak dehidrasi sehingga kehilangan fokus dan konsentrasi," jelasnya.
Cerita inspiratif datang dari Syifa yang berlatih ekstra menjelang pertandingan. "Syifa sendiri, 1 hari sebelum tanding barebow 30m di hari Ahad, saat dia baru pulang tanding di hari Sabtu, malamnya minta saya untuk menemani latihan barebow 30 meternya agar bisa menemukan titik bidik 30 meternya. Saat latihan malam, ada beberapa anak panahnya bengkok karena percobaan teknik baru, sehingga anak panahnya sisa 5 yang bagus. Karena itu saya minta agar pinjam ke temannya dan Alhamdulillah temannya memberikan dan juga sangat dukung Syifa. Alhamdulillah di pertandingan besoknya Syifa sudah dalam keadaan siap," cerita Coach Zikri dengan bangga.