"Program ini menjamin pembibitan, pengembangan, dan penguatan talenta nasional secara komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan, khususnya dalam menata potensi dan talenta murid-murid madrasah di seluruh Indonesia," tambahnya.
Persaingan Ketat: 15.474 Peserta, Hanya 484 yang Lolos
Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah, menjelaskan bahwa seleksi OMI tingkat provinsi berlangsung sangat ketat. Dari total 15.474 peserta tes berbasis komputer (CBT) yang mengikuti ajang ini di awal Oktober, hanya 484 peserta yang dinyatakan lolos ke tahap nasional.
"Tingkat kompetisi tahun ini luar biasa. Dari lebih 15 ribu peserta tingkat provinsi, hanya ratusan yang berhasil melangkah ke nasional. Ini menunjukkan kualitas dan semangat belajar siswa madrasah yang semakin meningkat," ujar Nyayu Khodijah.
Ia menambahkan bahwa minat siswa terhadap OMI sangat tinggi meski baru kali pertama digelar dengan format baru ini. Total ada 204.222 pendaftar di tingkat kabupaten/kota, terdiri atas 194.610 siswa madrasah dan 9.612 murid sekolah umum binaan Kemendikdasmen. Dari jumlah tersebut, 202.117 peserta lolos verifikasi dan mengikuti seleksi OMI tingkat kabupaten/kota. Hanya 15.474 peserta terbaik bidang sains yang berhak melaju ke OMI tingkat provinsi, hingga akhirnya dipilih 484 peserta yang akan berkompetisi di tingkat nasional.
Tahap nasional OMI 2025 dijadwalkan berlangsung secara offline pada 10--14 November 2025 di salah satu provinsi yang telah ditentukan oleh Kemenag.
MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara: Madrasah dengan Spirit Global
Kepala MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada para santri serta guru pembimbing yang telah bekerja keras dalam proses persiapan OMI. "Ini bukan hanya kemenangan individu, tapi juga kemenangan seluruh keluarga besar Al-Azhar Asy-Syarif. Kami bersyukur dan bangga melihat santri kami bisa bersaing di tingkat nasional," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan Atilla Fathan Firanska dan M. Aditya Bagaskara merupakan bukti nyata bahwa madrasah bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga ruang berkembangnya sains dan inovasi. "Kami ingin menanamkan bahwa menjadi santri berarti siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa, baik melalui ilmu agama maupun ilmu pengetahuan," tambahnya.
Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara dikenal sebagai madrasah yang memadukan pendidikan Islam, akademik modern, dan pembentukan karakter global. Keikutsertaan para santri di ajang nasional seperti OMI menunjukkan bahwa madrasah ini konsisten melahirkan generasi yang beriman, berilmu, dan berprestasi.