Kabar membanggakan datang dari lingkungan Madrasah Aliyah (MA) Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara pada hari Jumat siang, Â 10 Oktober 2025. Dua santri terbaiknya, Atilla Fathan Firanska (bidang Ekonomi) dan M. Aditya Bagaskara (bidang Fisika), berhasil menembus babak nasional Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025, setelah melewati seleksi ketat tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
"Alhamdulillah ya Rabb, what an incredible achievement of our dear students!" tulis pihak Tim Olimpiade yang disampaikan oleh Ustadzah Fitri Yanti Mandiri, S.Si., Jumat (10/10/2025). Ungkapan itu menggambarkan rasa syukur sekaligus kebanggaan mendalam atas pencapaian dua santri tersebut yang kini melangkah ke ajang nasional untuk mewakili Provinsi Sumatera Utara.
Lolos dari Ribuan Peserta di Ajang Bergengsi Nasional
Kementerian Agama RI secara resmi mengumumkan hasil seleksi OMI tingkat provinsi pada Jumat (10/10/2025). Dari total 15.474 peserta yang mengikuti seleksi di seluruh Indonesia, hanya 484 peserta terbaik yang berhasil meraih tiket menuju OMI tingkat nasional 2025.
OMI tingkat provinsi sendiri digelar secara serentak pada 2--3 Oktober 2025, mencakup 555 titik lokasi ujian di seluruh provinsi. Kompetisi ini merupakan ajang baru hasil integrasi antara dua lomba besar yang sebelumnya dikenal, yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang telah berlangsung sejak 2012, dan Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) yang mulai diselenggarakan pada 2018.
Tahun ini, OMI 2025 mengusung tema besar "Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju dan Berdaya Saing Global." Tema ini mencerminkan semangat sinergi antara nilai-nilai keislaman dan kemajuan teknologi dalam membentuk generasi muda madrasah yang unggul dan berdaya saing di tingkat internasional.
Dirjen Pendis: OMI Jadi Wadah Besar Talenta Madrasah
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Suyitno, menjelaskan bahwa penyatuan berbagai ajang talenta madrasah ke dalam satu payung besar bernama OMI merupakan langkah strategis untuk membangun sistem pembibitan dan pengembangan SDM unggul secara nasional.
"Di era saat ini, semua ajang yang sebelumnya tersebar masing-masing kini disatukan dalam OMI sebagai wadah utama penguatan talenta madrasah-baik di bidang sains, riset, seni, maupun budaya," ujar Prof. Suyitno dalam siaran pers Kemenag.
Beliau juga menegaskan bahwa penyelenggaraan OMI 2025 selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN). Peraturan tersebut menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang bertalenta dan berdaya saing global dalam bidang riset, inovasi, seni budaya, dan olahraga.
"Program ini menjamin pembibitan, pengembangan, dan penguatan talenta nasional secara komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan, khususnya dalam menata potensi dan talenta murid-murid madrasah di seluruh Indonesia," tambahnya.
Persaingan Ketat: 15.474 Peserta, Hanya 484 yang Lolos
Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah, menjelaskan bahwa seleksi OMI tingkat provinsi berlangsung sangat ketat. Dari total 15.474 peserta tes berbasis komputer (CBT) yang mengikuti ajang ini di awal Oktober, hanya 484 peserta yang dinyatakan lolos ke tahap nasional.
"Tingkat kompetisi tahun ini luar biasa. Dari lebih 15 ribu peserta tingkat provinsi, hanya ratusan yang berhasil melangkah ke nasional. Ini menunjukkan kualitas dan semangat belajar siswa madrasah yang semakin meningkat," ujar Nyayu Khodijah.
Ia menambahkan bahwa minat siswa terhadap OMI sangat tinggi meski baru kali pertama digelar dengan format baru ini. Total ada 204.222 pendaftar di tingkat kabupaten/kota, terdiri atas 194.610 siswa madrasah dan 9.612 murid sekolah umum binaan Kemendikdasmen. Dari jumlah tersebut, 202.117 peserta lolos verifikasi dan mengikuti seleksi OMI tingkat kabupaten/kota. Hanya 15.474 peserta terbaik bidang sains yang berhak melaju ke OMI tingkat provinsi, hingga akhirnya dipilih 484 peserta yang akan berkompetisi di tingkat nasional.
Tahap nasional OMI 2025 dijadwalkan berlangsung secara offline pada 10--14 November 2025 di salah satu provinsi yang telah ditentukan oleh Kemenag.
MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara: Madrasah dengan Spirit Global
Kepala MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada para santri serta guru pembimbing yang telah bekerja keras dalam proses persiapan OMI. "Ini bukan hanya kemenangan individu, tapi juga kemenangan seluruh keluarga besar Al-Azhar Asy-Syarif. Kami bersyukur dan bangga melihat santri kami bisa bersaing di tingkat nasional," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan Atilla Fathan Firanska dan M. Aditya Bagaskara merupakan bukti nyata bahwa madrasah bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga ruang berkembangnya sains dan inovasi. "Kami ingin menanamkan bahwa menjadi santri berarti siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa, baik melalui ilmu agama maupun ilmu pengetahuan," tambahnya.
Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara dikenal sebagai madrasah yang memadukan pendidikan Islam, akademik modern, dan pembentukan karakter global. Keikutsertaan para santri di ajang nasional seperti OMI menunjukkan bahwa madrasah ini konsisten melahirkan generasi yang beriman, berilmu, dan berprestasi.
Misi Membangun Generasi Muslim Cendekia
Capaian ini juga memperkuat komitmen Al-Azhar Asy-Syarif dalam melahirkan generasi muslim cendekia yang mampu berperan di panggung nasional dan internasional. Dengan semangat Islamic excellence and global vision, madrasah ini terus mendorong para santrinya untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai ajang ilmiah dan riset.
"Ke depan, kami berharap semakin banyak santri yang mengikuti jejak mereka. Kami akan terus mendukung dengan pembinaan, pelatihan, dan bimbingan akademik yang terarah," ujar salah satu guru pembimbing bidang sains.
Dalam waktu dekat, pihak madrasah juga berencana mengadakan kelas khusus persiapan OMI Nasional untuk dua santri tersebut, termasuk coaching clinic intensif dan simulasi soal dengan bimbingan guru pembina dan alumni berprestasi.
Dukungan dan Doa dari Warga Madrasah
Ungkapan doa dan dukungan terus mengalir dari seluruh guru, santri, serta wali murid. Banyak yang menuliskan pesan penuh semangat melalui akun resmi madrasah:
"Semoga Atilla dan Aditya diberikan kemudahan dan kesuksesan di OMI Nasional. Teruslah berjuang membawa nama baik madrasah dan Sumatera Utara."
Atmosfer kebanggaan terasa di seluruh lingkungan Al-Azhar Asy-Syarif. Para santri lainnya turut termotivasi untuk mengembangkan potensi diri di bidang masing-masing, baik dalam sains, riset, maupun hafalan Al-Qur'an.
Madrasah yang Melangkah dengan Prestasi
Dengan lolosnya dua santri terbaik ke Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Nasional 2025, MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara sekali lagi menegaskan diri sebagai salah satu madrasah unggulan di Sumatera Utara yang mampu bersaing di kancah nasional.
Kiprah Atilla Fathan Firanska dan M. Aditya Bagaskara menjadi bukti bahwa santri madrasah modern tidak hanya ahli dalam bidang agama, tetapi juga mampu berprestasi di ranah sains dan teknologi. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus menorehkan prestasi gemilang demi kejayaan pendidikan Islam di Indonesia.
*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI