Khotib Jumat di Masjid Al-Adyan kompleks Sekolah Islam Masa Depan Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, Ustadz Sandi S A Sitakar, S.A.P., menekankan pentingnya menjauhi sikap menyepelekan orang lain dalam khutbah Jumat, (05/09/2025). Dalam ceramah yang bertajuk "Etika Saling Menghormati dalam Islam", beliau menjelaskan bahwa menyepelekan orang lain, apapun alasannya, bertentangan dengan ajaran Islam dan bisa mengurangi kemuliaan di sisi Allah SWT.
Dalam khutbah yang dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan staf Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, Ustadz Sandi mengawali dengan penekanan tentang pentingnya meningkatkan takwa kepada Allah SWT. "Mari kita tingkatkan taqwa, kita perkuat akhlak, dan kita tanamkan rasa takut kepada Allah dalam diri kita untuk mengerjakan ibadah kepada Allah SWT. Sebab hanya dengan cara inilah kita semua akan menjadi hamba yang selamat baik di dunia maupun di akhirat," ujarnya.
Mengutip Surah Al-Baqarah ayat 197, " " (Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah hai orang-orang yang berakal), Ustadz Sandi menegaskan bahwa takwa adalah bekal utama dalam kehidupan.
Larangan Keras Menyepelekan Orang Lain
Salah satu ajaran mulia dalam Islam yang ditekankan dalam khutbah tersebut adalah larangan untuk meremehkan atau menyepelekan orang lain. "Tidak ada satu alasan pun yang bisa kita gunakan untuk meremehkan orang lain. Baik alasan suku, ras, budaya, bangsa, kultur, agama, dan lainnya," tegas Ustadz Sandi.
Ia menambahkan, khususnya di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, menghormati dan menghargai orang lain merupakan salah satu pencerminan dari akhlak mulia seorang Muslim. "Tujuannya adalah agar kerukunan antara sesama terus terjaga. Karenanya, kita semua tidak diperbolehkan untuk meremehkan dan merendahkan orang lain dalam keadaan apapun," jelasnya.
Ustadz Sandi mengutip firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 11, " " (Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka).
Kemuliaan Sejati di Sisi Allah
Dalam khutbahnya, Ustadz Sandi menjelaskan bahwa kemuliaan sejati bukanlah sesuatu yang bisa diukur dengan standar duniawi, melainkan ditentukan oleh Allah SWT. Ia mencontohkan kisah Sayyidina Khalid bin Walid, seorang sahabat Nabi yang sebelum masuk Islam sangat dibenci oleh umat Islam karena ambisinya membunuh Nabi Muhammad SAW.